Senin 29 Sep 2025 17:06 WIB

SPPG Panen Resto di Tulungagung Setop Beroperasi, Satgas MBG: Ada Masalah Internal

SPPG Panen Resto di Tulungagung ditutup karena masalah internal.

Pekerja berjalan keluar di dapur mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (ilustrasI)
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berjalan keluar di dapur mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (ilustrasI)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) menjelaskan alasan di balik penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panen Resto. Menurut keterangan tim tersebut, SPPG yang melayani beberapa unit sekolah di wilayah Kecamatan Tulungagung dan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, itu mengalami masalah internal. Imbasnya, tenaga ahli gizi dan akuntan setempat mengundurkan diri.

"Ya, (SPPG) Panen Resto, setelah kami cek, (operasional) dihentikan sementara karena ada miskomunikasi di internal, sehingga menyebabkan ahli gizi dan akuntannya mengundurkan diri. Padahal, untuk melaksanakan MBG kan dua staf inti ini harus ada," kata Sekretaris Satgas MBG Tulungagung, Agus Suswantoro, di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (29/9/2025).

Baca Juga

Dua tenaga ahli itu, sambung Agus, wajib ada dalam struktur organisasi SPPG. Adapun ahli gizi bertanggung jawab dalam memastikan pemenuhan kebutuhan makanan bergizi yang seimbang dan aman. Kemudian, akuntan memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) mengelola keuangan untuk belanja dan pengajuan anggaran ke Badan Gizi Nasional (BGN).

"Padahal, untuk pelaksanaan MBG pionir ini kan harus ada. Kalau ahli gizi dan akuntannya mengundurkan diri, otomatis tugas pelayanan MBG oleh SPPG tidak bisa dijalankan," kata Agus.

Namun, dalam catatan Antara, pernyataan Satgas MBG tersebut tidak sejalan dengan keterangan dari pihak SPPG Panen Resto. Pihak SPPG itu sebelumnya mengungkapkan, tidak ada satu pun tim kerja mereka yang mengundurkan diri, termasuk tenaga ahli gizi maupun akuntan.

"Tidak benar itu. Tim kami lengkap, ahli gizi dan akuntan masih ada, dan siap (bertugas) apabila izin operasional SPPG diberikan," ujar Kepala SPPG Panen Resto Robby Hananto saat dikonfirmasi Antara.

Ia menjelaskan, tim SPPG Panen Resto sejak awal memiliki anggota sebanyak 50 orang. Perinciannya, sebanyak 47 berstatus relawan, sedangkan tiga orang lainnya adalah tim manajerial, yang terdiri atas Kepala SPPG, ahli gizi, dan tenaga akuntan.

"Saat ini, kami masih menyempurnakan tata ruang dan kelengkapan sarana dapur karena ada beberapa evaluasi dari pihak BGN (Satgas MBG). Sekarang, sedang proses perbaikan dan penyempurnaan," kata Robby.

Ia memastikan, SPPG Panen Resto akan kembali beroperasi dan diperkirakan membuka pelayanan kembali pada 13 Oktober 2025.

Ihwal pemberian izin kembali operasional SPPG Panen Resto juga sempat diutarakan Sekretaris Satgas MBG, Agus Suswantoro. Ia mengatakan, SPPG Panen Resto tetap menjadi bagian dari target pembentukan 80 dapur SPPG di seluruh Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), hingga akhir tahun 2025. Dengan begitu, operasionalnya akan segera diberikan apabila prasyarat organisasi internal telah dilengkapi kembali.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement