REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Penyebab matinya ribuan ikan di daerah pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terungkap. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengakui, proyek pembangunan Tol Semarang-Demak berperan dalam menyebabkan matinya ribuan ikan di Material lumpur yang dihasilkan dari proyek tersebut menjadi faktor utama penyebab matinya ikan-ikan di sana.
"Ikan banyak yang mati dipastikan karena banyaknya lumpur sisa pembuatan jalan tol dibuang di lokasi tersebut," ungkap Kepala DKP Jateng, Endi Faiz Effendi, Senin (1/12/2025).
Menurut Endi, lokasi ditemukannya ribuan bangkai ikan persis berada di sebelah kolam retensi Tol Semarang-Demak. "Nantinya memang akan dijadikan lokasi pembuangan lumpur dan menjadi daratan jika jalan Tol Semarang-Demak sudah jadi,” ucapnya.
Endi mengatakan, DKP Demak dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Demak telah mengambil sampel di Dukuh Tonosari Desa Bedono. Hasil uji sampel menunjukkan bahwa tingkat kekeruhan air atau turbidity di lokasi terkait cukup parah, yakni melebihi 143 NTU. Sementara suhu air di sana mencapai 32,4 derajat Celcius.
Selain itu, pH air di pesisir Desa Bedono juga sudah melebihi ambang batas untuk biota laut, yaitu 8,5. Serangkaian faktor menciptakan kondisi yang dapat memicu stres pada ikan.
"Berdasarkan hasil uji ini airnya dibandingkan dengan baku mutu untuk parameter kekeruhan sudah melebihi baku mutu untuk biota air laut. Dari cek lapangan, turbidity tinggi sekali berarti zat terlarut tinggi, karena memang dijadikan lokasi pembuangan lumpur jalan tol yang sudah disepakati warga sekitar," ucap Endi.
Kendati demikian, Endi mengatakan, hasil uji lab tidak menemukan adanya pencemaran kimia di lokasi yang memicu matinya ribuan ikan di sana. Komentar itu pun telah disampaikannya pekan lalu.
Dia mengungkapkan, matinya ribuan ikan di pesisir Sayung tak hanya sekali terjadi. "Itu sudah berkali-kali mati di situ. Mungkin sekitar tiga bulan lalu, banyak ikan juga mati di sekitar Sayung," ucapnya ketika dihubungi Republika, Sabtu (29/11/2025).
Endi menerangkan, area di sekitar tempat ditemukannya ribuan ikan mati memang dikelilingi pabrik-pabrik. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, dia menyatakan tidak ada pencemaran lingkungan oleh pelaku industri di daerah tersebut.
"Kalau pencemaran, saya kira tidak ada pencemaran di sana. Cuma memang kondisi airnya jelek sekali di sana. Kondisi oksigen terlarutnya kurang, rendah sekali," ucap Endi.
Dia menambahkan, DKP Provinsi Jateng sebelumnya sudah pernah menerjunkan tim untuk memeriksa dan meneliti penyebab matinya ribuan ikan secara mendadak di Sayung, khususnya di pesisir Desa Bedono. "Lab-lab kesehatan ikan yang kami punya, kami minta untuk mengecek kondisi bangkai ikan dan perairan di sana, dan tidak ada ditemui pencemaran seperti logam-logam berat, itu tidak ada," katanya.
Endi mengungkapkan, ribuan ikan yang mati, baik dalam kasus sebelumnya maupun terbaru, merupakan ikan yang dibudidayakan di tambak. "Di sana itu banyak kolam-kolam tambak yang idle, kemudian oleh penduduk dimanfaatkan untuk ditebar ikan-ikan, seperti nila atau bandeng," ujar dia.
Namun, Endi mengatakan, daerah pesisir Desa Bedono memang kurang layak dijadikan lokasi atau tambak budi daya. Selain berdekatan dengan pabrik-pabrik, daerah tersebut juga kerap terimbas rob. "Rob itu kan dari macam-macam; mungkin sudah kena limbah rumah tangga atau dari pabrik juga. Jadi kita tidak tahu kondisi airnya," ucap Endi.
Sebelumnya Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Demak, Sudarwanto, mengonfirmasi soal ribuan ikan yang mati mendadak di wilayah pesisir Desa Bedono, Sayung. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, ikan-ikan tersebut mulai mengambang di permukaan air laut pada Jumat (28/11/2025) dini hari.
Sudarwanto mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki matinya ribuan ikan tersebut. Video matinya ribuan ikan di pesisir Sayung telah viral di media sosial. Salah satu akun yang membagikannya adalah @infodemakraya. Dalam video yang diunggah akun tersebut, tampak tumpukan ikan beragam ukuran mengambang di sisi-sisi tanggul laut.
Pada kolom komentar, para warganet mempertanyakan penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Menurut akun @infokejadiandemak, ribuan ikan itu mati di dekat kolam retensi yang menjadi bagian proyek Tol Semarang-Demak.