REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Memasuki puncak musim hujan, Wakil Ketua DPRD DIY Umaruddin Masdar meminta seluruh elemen masyarakat untuk tidak menganggap enteng peringatan dini yang telah dikeluarkan BMKG. Ia menegaskan kejadian bencana banjir dan tanah longsor yang menelan ratusan korban di Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga Aceh harus menjadi alarm bagi DIY untuk memperkuat kesiapan sebelum bencana datang.
"Kita harus mengikuti apa yang menjadi imbuan BMKG bahwa kemungkinan di beberapa tempat, termasuk Jogja, akhir tahun ini ada peningkatan cuaca yang ekstrem. Jadi kita berharap semua pihak baik BPBD dan semua yang terkait dengan bencana, semua siap-siaga, masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan dan siap-siagaa agar ketika ada bencana semua bisa teratasi dengan baik dan potensi bencana bisa kita minimalkan," kata Umarudin Masdar saat dijumpai di Kantor DPRD DIY.
Bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera beberapa waktu terakhir menunjukkan betapa cepatnya kondisi cuaca ekstrem berubah menjadi tragedi. Umaruddin menyampaikan belasungkawa sekaligus mengingatkan bahwa DIY memiliki karakter topografi yang juga rawan, terutama di kawasan lereng perbukitan dan sepanjang bantaran sungai.
Berbagai pihak di DIY harus mengambil pelajaran dari kejadian tersebut, termasuk memperkuat koordinasi, mempercepat respons, serta memastikan kesiapsiagaan masyarakat.
"Korbannya (dari bencana di Sumatera dan Aceh-Red) saya lihat sudah sangat banyak, ratusan, hampir enam ratus di Sumatera. Itu cukup serius," ujarnya.
Merespons isu dugaan salah urus tata kelola lingkungan yang ditengarai memperparah bencana di sejumlah daerah, Umaruddin mengatakan hal itu perlu diteliti lebih jauh. Namun ia menilai evaluasi kebijakan lingkungan menjadi kebutuhan mendesak jika kondisi tersebut benar terjadi.
"Jika bencana banjir dan tanah longsor karena adanya pengelolaan hutan yang tidak baik maka berarti kita memang perlu menata ulang kebijakan terkait pengelolaan hutan. Hal ini harus dilakukan agar kedepan tidak berdampak separah itu kepada masyarakat," ucap dia.
DIY Pastikan Kesiapan Anggaran Darurat
Lebih lanjut, Umaruddin memastikan bahwa DPRD DIY dan pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran darurat yang masih utuh dan siap digelontorkan sewaktu-waktu jika terjadi bencana.
"Anggaran tersebut telah disiapkan dan sejauh ini belum terpakai, sehingga masih dapat segera digunakan apabila terjadi bencana. Kami sudah memastikan dengan eksekutif bahwa Jogja insyaallah siap siaga. Anggaran darurat juga sudah disiapkan dan sampai sekarang belum digunakan. Jadi dari sisi anggaran kita siap," ungkapnya.
Namun, kesiapsiagaan masyarakat tetap menjadi kunci utama Pelatihan kebencanaan yang sering digelar disebutnya menjadi modal penting untuk menghadapi situasi darurat.
"Kita berharap tidak ada bencana ya. Tetapi ketika ada bencana kita mengharapkan semua sudah siap menghadapinya dan siap menanganinya. Saya kira masyarakat sudah cukup siap sebab sering ada pelatihan untuk bagaimana menangani bencana dan itu modal kita bersama ke depan ketika ada bencana," ujarnya.