REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih menunggu tambahan vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Hal ini lantaran permintaan vaksin terus meningkat dari waktu ke waktu dan stok yang semakin menipis.
Wali Kota Malang Sutiaji mengaku, permintaan masyarakat untuk menerima vaksin luar biasa. Tercatat, sudah ada 100 ribu orang yang telah menunggu giliran. "Terkait ini kami meminta penambahan vaksin karena banyaknya permintaan yang ada," kata Sutiaji dalam rapat koordinasi evaluasi PPKM Mikro VI dan persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H yang digelar secara virtual, Kamis (22/4).
Sutiaji mengatakan, proses vaksinasi di Kota Malang hingga 21 April telah mencapai 106.800 dosis atau 85,9 persen dari total vaksin yang diterima sejumlah 124.220 dosis. Dengan demikian, sisa vaksin yang tersedia sebanyak 17.420 dosis.
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 6.254 orang, Kamis (22/4). Dari jumlah tersebut, 574 orang meninggal dan 5.662 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 18 orang lainnya masih dalam pemantauan.
Selain masalah vaksin, Sutiaji juga memaparkan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 yang terus menurun di Kota Malang. Tercatat tujuh kasus penambahan kasus positif pada akhir periode PPKM Mikro VI. Jumlah ini dinilai sangat menurun apabila dibandingkan PPKM Mikro I sebesar 828 kasus.
Ada pun mengenai status zonasi, Kota Malang memiliki 4.273 RT. Berdasarkan data hingga 19 April 2021, jumlah RT kategori hijau sebesar 4.102 RT atau sebesar 95,9 persen dari total RT di Kota Malang. Sementara untuk jumlah RT kategori kuning sekitar 171 RT.
Menurut Sutiaji, jumlah zona kuning di Kota Malang mengalami kenaikan. Sebelumnya, tercatat 147 RT masuk kategori zona kuning pada 12 April lalu. "Sedangkan yang RT dengan kategori oranye dan merah tidak ada di Kota Malang," katanya.