REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, akan semakin menguatkan program RT dan RW Tangguh selama pandemi Covid-19. Upaya ini termasuk salah satu cara menanggulangi kasus Covid-19 di Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, penguatan pilar Kampung Tangguh merupakan embrio substansi dari PPKM Mikro itu sendiri. Setidaknya ada enam pilar yang diterapkan dalam membangun Kampung Tangguh.
"Di antaranya ketangguhan pangan, ketangguhan kesehatan, ketangguhan ketertiban dan keamanan, ketangguhan informasi, psikologis, serta ketangguhan budaya," kata Sutiaji, saat menerima kunjungan resmi Kabaharkam Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto, beserta jajarannya di Balai Kota Malang, Selasa (27/7).
Di sisi lain, penguatan PPKM Mikro juga harus diimbangi dengan penanganan level kota. Dengan demikian, bisa memberikan hasil yang optimal ke depannya. Hal yang pasti, kata Sutiaji, Pemkot Malang berusaha memperkuat penanganan semua aspek terdampak secara sinergi, humanis, aspiratif, dan tetap disiplin.
Kabaharkam Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, Pemkot Malang telah menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan guna meredam penyebaran Covid-19. Menurut dia, langkah yang dilakukan cukup baik dan sangat kolaboratif. "Dan mampu membangun sinergitas untuk menyelamatkan masyarakat dari pandemi Covid-19," ungkap Arief.
Ia menilai Pemkot Malang dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah mampu mempercepat proses penanganan dan penanggulangan Covid-19. Apresiasi serupa juga ditunjukkan pada tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes). Selanjutnya, dia berharap, masyarakat tetap mematuhi aturan tersebut dengan ketat dalam kehidupan sehari-hari.
Usai melakukan pemaparan, Sutiaji bersama Komjen Pol Arief melakukan dialog singkat secara virtual dengan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi. Kemudian dilanjutkan dengan meninjau langsung Rumah Isolasi Safe House Kawi. Lalu melihat penerapan PPKM Mikro sekaligus RT/RW Tangguh di Kelurahan Karang Besuki.
Menurut Arief, isolasi merupakan salah satu cara mencegah penularan. Oleh karena itu, seluruh aspek masyarakat harus terus mengingatkan protokol kesehatan. Jika ada kasus positif, maka harus segera melaporkan dan melakukan isolasi.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 10.168 orang hingga 26 Juli pukul 20.00 WIB. Dari jumlah tersebut, 738 orang meninggal dan 6.733 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 2.697 orang masih dalam perawatan dan isolasi, baik di RS, Safe House, maupun rumah masing-masing.