REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menko Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, memberikan bantuan berupa dua unit bus listrik dan dua unit microbus kepada Universitas Gadjah Mada (UGM). Total bantuan ini bernilai hampir Rp 7 miliar.
Airlangga melihat, saat ini kendaraan listrik belum terjangkau luas masyarakat Indonesia karena teknologi yang mahal. Namun, ia meyakini, beberapa tahun lagi target 25 persen produksi otomotif nasional untuk kendaraan listrik tercapai.
Ia mengatakan, bantuan ini menjadi bagian kontribusi sesuai dengan bidang ilmu yang pernah ditekuninya sebagai alumnus Teknik Mesin. Airlangga turut berharap, UGM bisa jadi penggerak pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia.
"Dulu saya belajar mesin, jadi saya memberi mesin diesel dan juga elektrik," kata Airlangga, Sabtu (9/10).
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, memberikan apresiasi kepada Airlangga atas bantuan yang diberikan. Ia menekankan, kendaraan ini akan dimanfaatkan untuk mendukung konektivitas fasilitas pendidikan dan penelitian yang dimiliki UGM.
Ia mengungkapkan, saat ini Wakil Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset serta Direktur Aset UGM sedang membuat perencanaan penggunaan kendaraan kampus. Perencanaan seiring dengan rencana dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM).
Selain itu, kegiatan lapangan akan segera diaktifkan, sehingga kendaraan kampus sangat diperlukan untuk fasilitas mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan. Yang mana, akan kembali hilir mudik dari Kampus UGM menuju fasilitas lapangan.
Saat ini, UGM memiliki sejumlah fasilitas kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Antara lain Pusat Inovasi Agroteknologi di Sleman, Hutan Pendidikan Wanagama di Gunungkidul dan Teaching Factory di Batang.
"UGM akan mengaktifkan kampus di Kulonprogo, tentu keberadaan bantuan kendaraan ini akan sangat bermanfaat untuk mobilitas staf dan juga mahasiswa. Selain di Kulonprogo, kita juga punya fasilitas lapangan di tempat-tempat lainnya," ujar Panut.