REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Amikom Yogyakarta berencana untuk memulai perkuliahan tatap muka dalam waktu dekat. Kuliah tatap muka akan dilaksanakan di tengah suasana tatanan baru dengan menerapkan model pembelajaran hibrid, luring, serta daring.
Hal ini turut didasarkan kepada Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pelaksanaan PTM dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi masing-masing daerah.
Kemudian, memperhatikan kebijakan otoritas setempat dan kemampuan pemenuhan syarat, pedoman atau protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Amikom sudah melakukan berbagai persiapan untuk mencegah kemunculan klaster penyebaran.
Terutama, ketika tatap muka sudah dilaksanakan. Salah satu usaha yang dilakukan tidak lain dengan melakukan program vaksinasi terhadap semua civitas academica Universitas Amikom Yogyakarta baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa.
Ketua Satgas Covid-19 Universitas Amikom Yogyakarta, M Rudyanto Arief menilai, mereka sudah siap melakukan perkuliahan tatap muka secara hybrid pada November 2021. Sekaligus, meningkatkan persentase vaksinasi terhadap civitas academica.
"Sehingga, pada pelaksanaan vaksinasi massal kali ini walau fokus untuk peserta dosis kedua, namun tetap dapat melayani civitas akademica yang baru akan vaksin dosis pertama. Termasuk, keluarga dosen, karyawan dan tentu masyarakat sekitar," kata Rudyanto, Ahad (31/10).
Vaksinasi tahap kedua kembali dilaksanakan pada 30 Oktober 2021 kemarin. Total, lebih dari 800 orang ikut mendaftar dalam kegiatan yang diinisiasi BEM Amikom dan Tim Satgas Covid Amikom bekerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman itu.
Selain vaksinasi, Amikom sudah mempersiapkan hal-hal lain memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan baik sesuai ketentuan yang ada. Misalnya, melakukan penyesuaian ruang kelas agar bisa digunakan secara hibrid, daring, atau luring.
Nantinya, mahasiswa diberikan kebebasan memilih untuk mengikuti perkuliahan secara daring atau luring. Untuk peserta perkuliahan luring harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mereka harus menerapkan protokol yang ketat.
Seperti menggunakan masker, pelaksanaan cuci tangan, pengukuran suhu tubuh, pembatasan jumlah peserta dan pengaturan jarak tempat duduk. Selain itu, dosen dan mahasiswa juga harus sudah divaksin ketika melakukan perkuliahan luring.
"Informasi lengkap terkait dengan perkuliahan tatap muka sendiri akan diinformasikan lebih lanjut di www.amikom.ac.id," ujar Rudyanto.