REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Prioritas pembangunan Kabupaten Sleman pada 2023 mendatang meliputi delapan sisi. Antara lain mengurangi kemiskinan, memperkuat ketahanan ekonomi, meningkatkan kualitas kesehatan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Memperkuat infrastruktur mengurangi ketimpangan wilayah, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, penerapan nilai-nilai budaya. Hal itu terungkap dalam Forum Konsultasi Publik RKPD Sleman Tahun 2023.
Kepala Bappeda Sleman, Dwi Anta Sudibya mengatakan, RKPD Sleman 2023 merupakan pelaksanaan tahun ketujuh belas dari RPJPD 2006-2025. Lalu, penjabaran tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
RKPD merupakan pedoman menyempurnakan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD) dalam rangka mempersiapkan PPAS dan Rencana Kerja Anggaran (RKA-PD) 2023. Penyusunan RKPD 2023 untuk memberikan arah pembangunan tahunan Kabupaten Sleman.
Lalu, sinergitas program dan kegiatan daerah, baik yang dilaksanakan pemerintah pusat, Pemda DIY dan Pemkab Sleman maupun yang dilakukan bersama masyarakat. Ke depan, pedoman juga merupakan kondisi pandemi yang diharapkan semakin melandai.
"Maka, indikasi tema pembangunan 2023 meningkatkan daya saing dan perekonomian rakyat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Sleman," kata Dibya dalam Forum Konsultasi Publik RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2023, Jumat (21/1).
Tema itu merupakan respon Pemkab Sleman terhadap kondisi sosial dan ekonomi yang semakin membaik. Peningkatan daya saing dan perekonomian rakyat merupakan usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sleman dalam pemulihan dampak pandemi.
Kunto Riyadi dari Bidang Administrasi Umum Setda Sleman, mengaku sudah meminta perangkat daerah untuk menyusun rancangan awal Renja Perangkat Daerah dengan tetap mempedomani skala prioritas. Lalu, RPJMD dan Renstra masing-masing.
Ia menilai, Forum Konsultasi Publik RKPD Sleman 2023 ini merupakan momen yang sangat strategis dalam perencanaan pembangunan di Sleman. Melalui forum ini dapat mengomunikasikan dan mengoordinasikan rencana pelaksanaan program.
Lalu, kegiatan pembangunan yang diharap mampu menjawab permasalahan dan isu-isu strategis masyarakat, mampu penuhi harapan dan kebutuhan masyarakat Sleman. Pada 2021, Kunto menyebut, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan hasil bagus.
IPM sendiri merupakan suatu gambaran penduduk dapat mengakses hasil pembangunan. Perkembangan capaian IPM Sleman menunjukkan pola yang semakin meningkat. IPM Sleman pada 2020 tercatat sebesar 83,84 meningkat menjadi 84,00 pada 2021.
"Secara umum, perkembangan angka ini menggambarkan kalau kualitas pembangunan manusia yang semakin membaik dari tahun ke tahu," ujar Kunto.
Kemudian, Kunto menambahkan, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Sleman semakin membaik. IKM merupakan indikator atas kondisi pelayanan publik yang diberikan Pemkab Sleman. Selama kurun periode 2017-2021 IKM Sleman terus meningkat.
"Pada 2021, IKM Kabupaten Sleman tercatat sebesar 83,37 meningkat dari 2020 sebesar 82,37," kata Kunto.
Ia merasa, peningkatan merupakan hasil usaha Pemkab Sleman memperbaiki fasilitas dan sarana pelayanan publik, inovasi pelayanan, meningkatkan kinerja SDM. Lalu, meningkatkan kerja sama membangun kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain.