Selasa 08 Feb 2022 21:35 WIB

Jember Ubah Agrowisata Buah Naga Jadi Kelengkeng Jemsu

Varietas kelengkeng Jember Super memiliki keunggulan daging buah yang besar.

Jember Ubah Agrowisata Buah Naga Jadi Kelengkeng Jemsu (ilustrasi).
Foto: dokpri
Jember Ubah Agrowisata Buah Naga Jadi Kelengkeng Jemsu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur mengubah Agrowisata buah naga yang berada di kawasan puncak Rembangan menjadi Agrowisata buah kelengkeng Jember Super atau "Jemsu" yang ditandai dengan penanaman perdana ratusan bibit kelengkeng oleh Bupati Jember dan forkopimda di kawasan setempat, Selasa (8/2/2022).

Pemkab Jember bekerjasama dengan PT Karya Dunia Impian mulai melakukan penanaman ratusan bibit pohon kelengkeng hasil silang bibit kelengkeng jenis pinpong dan lokal yang menjadi komoditas unggulan khas Jember di di Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa.

Baca Juga

"Dulunya ditanami buah naga selama kurang lebih 20 tahun, namun sekarang sudah tak produktif lagi. Harapannya dengan buah klengkeng yang ditanam di lahan sekitar 2,8 hektare itu menjadi percontohan untuk masyarakat Jember," kata Bupati Jember Hendy Siswanto di Desa Kemuninglor.

Untuk permulaan ada 600 bibit pohon kelengkeng yang ditanam dan targetnya sendiri ke depan ada perluasan lahan tanam pohon kelengkeng Jember Super di wilayah setempat. "Seluas 2,8 ha lahan di Rembangan akan dijadikan percontohan tanaman kelengkeng kerja sama antara Pemkab Jember dan PT Karya Dunia Impian yang menjadi penyedia bibit dan pengelola lahan," tuturnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Jember Imam Sudarmaji mengatakan lahan Agrowisata Rembangan khusus bibit kelengkeng Jember Super akan dijadikan wahana edukasi tanaman kelengkeng serta wisata petik buah. "Selain itu target kami jelas adalah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Jember melalui budidaya tanaman kelengkeng di masyarakat terutama di kawasan Desa Kemuninglor," katanya.

Ia mengatakan varietas kelengkeng Jember Super memiliki keunggulan daging buah yang besar dan biji yang kecil. Bibit itu dikembangkan oleh ahli pertanian Dr Hidayat Teguh Wiyono dan sudah diuji-coba selama dua tahun belakangan ini dengan hasil yang menakjubkan.

"Penanaman perdana itu merupakan embrio awal untuk mempromosikan varietas lokal sekaligus untuk meningkatkan kunjungan Agrowisata Rembangan," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement