REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pada era modern seperti sekarang semua sektor kehidupan membutuhkan energi sebagai penggerak perputaran kehidupan. Salah satu energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan keseharian tidak lain energi listrik.
Dimulai bangun tidur sampai tidur kembali manusia tidak pernah lepas dengan sumber listrik. Listrik di Indonesia adalah sumber energi yang dikelola oleh perusahaan listrik negara atau PLN. Listrik tersebut dikelola dan dirawat.
Diberikan ke masyarakat disertai tarif. Alat untuk menghitung listrik konsumen kWh meter. Yang biasa digunakan PLN ada kWh meter berbentuk analog, sehingga konsumen dapat membayar tagihan listrik setelah memakainya dalam satu bulan.
Seiring berjalannya zaman, kWh meter analog mulai diganti dengan kWh meter digital. Secara prinsip kerjanya, kWh meter digital sama dengan kWh meter analog, dengan perbedaan tarifnya dibayar diawal pemakaian atau prabayar.
Semakin tinggi golongan daya, semakin tinggi tarif kWh. Butuh alat monitoring penggunaan daya tiap hari agar menghemat konsumsi listrik pabrik. Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang alat monitoring.
Ada Oktania Hasna Sulistyaningrum Pendidikan Teknik Elektro, Patriya Rusdi Pratama Pendidikan Teknik Mekatronika dan Dafa Zenita Qotrunnada Pendidikan Teknik Informatika. Oktania mengatakan, alat dapat melaporkan konsumsi daya.
"Pada hari tersebut dan pekerja pabrik dapat melihat langsung melalui web yang hanya dapat di-login pekerja saja. Alat diharap dapat berguna untuk penghematan energi listrik di Indonesia dan menyelamatkan bumi," kata Oktarina, Rabu (16/3).
Rancangan alat menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai otak pengendali. Arduino uno diprogram keluarkan nilai tarif daya tiap jam, tiap 00.00 diupload ke web. Alat yang dibutuhkan Sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan AC ZMPT101B.
Lalu, Modul Relay, Wemos D1 Mini, LCD dan Arduino Uno. Cara kerja, alat membaca sensor arus dan tegangan, data sensor diolah, masuk pengendali modul relay. Data dikirim dari Arduino uno ke Wemos D1 Mini dan diolah untuk diunggah di internet.
"Kemudian, ditampilkan ke layar LCD. Karya ini sukses meraih dana Kementerian Dikbud Ristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Karsa Cipta," ujar Oktarina.