REPUBLIKA.CO.ID,TRENGGALEK -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemkab Trenggalek mengintensifkan kerja sama lintas sektoral, terutama di bidang pariwisata dan kebudayaan dengan menggelar muhibah budaya Mataraman di Kabupaten Trenggalek.
"Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk mengenalkan identitas wilayah kepada masyarakat luas di daerah, khususnya kalangan pelajar dan pecinta sejarah/budaya," kata Kepala Bidang Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Pemda DIY, Budi Husada usai sukses menggelar muhibah budaya Mataraman di Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (2/9/2022).
Selain kepentingan edukasi dan promosi pariwisata, Trenggalek sengaja dipilih sebagai salah satu sasaran muhibah budaya Mataraman karena memiliki ikatan sejarah.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam perjanjian Gayanti tahun 1755 dimana Kerajaan Mataram saat itu dipecah menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Sebagian besar wilayah Trenggalek masuk dalam wilayah pemerintahan Kadipaten (adipati) Ponorogo.
Kecuali Kacamatan Panggul dan Munjungan yang berada di bawah pengaruh Bupati (Adipati) Pacitan yang notabene wilayah kekuasaan Kesultanan Yogyakarta.
Berbeda dengan Adipati/Bupati Ponorogo berada di bawah kekuasaan Kasunanan Surakarta.
"Jadi bukan semata soal sejarah. Dalam muhibah budaya ini kami juga menjelaskan banyak hal yang berkaitan dengan jalinan dan keterkaitan kebudayaan Trenggalek dan DIY," lanjutnya.
Muhibah budaya Mataraman di Trenggalek yang sukses digelar bersamaan dengan perayaan Hari Jadi ke-828 Kabupaten Trenggalek pada 29-31 Agustus itu menjadi tonggak sejarah baru dalam hal penguatan kerja sama antara kedua pemerintah daerah.
Setelah beberapa tahun terakhir melakukan pendekatan untuk memantapkan ikatan kerja sama di bidang ekonomi, budaya dan kepariwisataan, Pemkab Trenggalek akhirnya berhasil menggelar Pameran Budaya Mataraman, hasil kolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Pemda DIY.
Selain kegiatan edukasi, Dinas Kebudayaan Pemda DIY juga menyuguhkan penampilan-penampilan musik maupun tarian yang tersiar langsung di televisi maupun media sosial.
Pameran budaya Mataraman yang juga diisi seminar tentang jalinan budaya antara Kesultanan Yogyakarta dengan Kabupaten Trenggalek di sekolah-sekolah mendapat apresiasi luas.
Tak hanya dari kalangan pecinta sejarah dan kebudayaan, namun juga dari berbagai kelompok masyarakat, khususnya dari kalangan terpelajar (pendidikan).
Kegiatan muhibah budaya Mataraman Pemda DIY di Trenggalek ini dapat disaksikan ulang di kanal youtube resmi testeofjogja Disbud DIY.