REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Sleman menyayangkan hilangnya peluang perolehan medali dari cabang olahraga tenis kursi roda pada ajang Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke III Tahun 2022 karena batal dipertandingkan.
"Padahal jika cabang tenis kursi roda dipertandingkan, kami optimistis bisa meraih setidaknya tujuh medali emas," kata Ketua National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Sleman Suwartoyo di Sleman, Jumat (9/9/2022).
Menurut dia, cabang tenis kursi roda batal dipertandingkan karena hanya diikuti oleh dua kontingen saja, yakni Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.
"Sesuai aturan jika hanya ada dua kontingen yang mengikuti, maka cabang tersebut batal dipertandingkan," katanya.
Ia juga menyayangkan adanya beberapa nomor unggulan yang pada Peparda tahun sebelumnya (Peparda II tahun 2019) meraih medali emas, dan tahun ini gagal mengulang sukses meraih medali emas.
"Setidaknya ada belasan nomor unggulan yang tahun ini tidak berhasil meraih medali emas," katanya.
Ia mengatakan, pada Peparda DIY ke III tahun ini, kontingen Sleman berada di peringkat dua, di bawah Kabupaten Bantul yang dipastikan meraih juara umum.
"Data per Kamis (8/9) malam, kontingen Peparda Sleman tercatat meraih 29 medali emas, 45 perak, dan 25 perunggu. Pada posisi puncak terdapat kontingen Bantul dengan hasil 40 medali emas, 26 perak, dan 9 perunggu," katanya.
Suwartoyo mengatakan, sebelumnya NPC Sleman menargetkan 44 medali di ajang Peparda DIY ke III/2022.
"Sebelumnya kami memasang target dapat meraih 44 medali emas dari 135 nomor yang dipertandingkan dalam Peparda DIY ke III," katanya.
Ia mengatakan, pada Peparda DIY ini NPC Sleman mengikuti 10 cabang olahraga, meliputi atletik, voli duduk, bulu tangkis, renang, dan tenis meja, bochia, catur, goal ball, panahan dan angkat berat.