REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Permainan tradisional saat ini mulai ditinggalkan oleh anak-anak. Hal tersebut mengingat maraknya permainan modern berbasis digital yang sangat mudah diakses oleh anak-anak.
Melihat hal itu, mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggiatkan permainan tradisional. Giat permainan tradisional ini dilakukan mahasiswa KKN UAD Unit VAI di Panembahan, Keraton, Kota Yogyakarta.
Ketua KKN UAD Unit VAI, Hafiz Hanafi mengatakan, upaya untuk menggiatkan kembali permainan anak ini sebagai perwujudan untuk melestarikan budaya. Kegiatan ini, katanya, juga menjadi momentum penting bagi pengalaman anak-anak.
"Acara KKN ini mengupayakan anak-anak kecil di Panembahan memiliki memori kolektif memainkan permainan tradisional bersama di tanah kelahiran mereka sendiri," kata Hafiz dalam keterangan resmi UAD belum lama ini.
Hafiz menjelaskan, giat permainan tradisional yang dilakukan bertajuk 'Lupakan Handphone-mu, Ayo Main Keluar Bersamaku'. menurutnya, kegiatan itu mendapat respons baik dari anak-anak.
"Permainan tradisional yang masih dimainkan adalah cermin kampung ramah anak. Sebab, anak yang merdeka yakni bermain di lingkungan rumah secara bersama-sama, tidak mengurung diri di kamar menatap layar," ujar Hafiz.
Beberapa permainan tradisional dimainkan, mulai dari ular naga, engklek, lompat tali, gobak sodor, dan sepak bola. Anak-anak yang berpartisipasi, antusias saat memainkan berbagai macam permainan tradisional itu.
"Saya senang bisa bermain bareng teman-teman, biasa cuma main sepak bola. Ini tidak, banyak permainan, asyik," kata salah satu anak yang ikut bermain, Gigan.