Rabu 14 Dec 2022 16:08 WIB

Direktorat Kelembagaan Kemdikbudristek Sosialisasi Penguatan Kelembagaan di UMS

Diharapkan, UMS bisa masuk ke dalam pemeringkatan kelas dunia.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Direktur Direktorat Kelembagaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) bertemu dengan UMS guna jalin kerja sama.
Foto: Dokumen
Direktur Direktorat Kelembagaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) bertemu dengan UMS guna jalin kerja sama.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Direktur Direktorat Kelembagaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Lukman memberikan sosialisasi dan masukan ke Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) untuk penguatan kelembagaan UMS. Lukman menyarankan kepada UMS agar dapat menata kelembagaannya.

Menurutnya, UMS sudah memiliki potensi untuk masuk ke dalam pemeringkatan kelas dunia, hanya perlu diasah. "Menata tata kelola. Mohon ini, karena UMS ini kan sudah unggul, jadilah perguruan tinggi yang berkelas dunia. Karena secara nasional baru 20 perguruan tinggi," kata Lukman dari keterangan pers, Rabu (14/12/2022).

Ia berharap, UMS segera menjadi salah satu perguruan yang mengglobal. "Kami sangat berharap tahun depan UMS bisa masuk ke dalam pemeringkatan kelas dunia," katanya.

Selain itu, Lukman menyampaikan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) pada 2023 akan dibagi ke dalam tiga liga. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dapat berkompetisi sehat sesuai dengan aturan pada tiap liganya.

Pembagian wilayah kompetisi berupa Liga 1 dari Jawa, Liga 2 dari Indonesia Barat dan Tengah, Liga 3 dari Indonesia Timur. Registrasi dan pemasukan proposal untuk seleksi administratif PKKM telah dibuka dari 5 Desember 2022 hingga 20 Januari 2023.

"Saran saya kepada UMS untuk mengarahkan proposalnya ke dalam top world class university," katanya. Pihaknya juga telah menyiapkan dana sebesar Rp 2,2 triliun untuk PKKM 2023.

Dana dari PKKM dapat dialokasikan ke dalam biaya peralatan, lokakarya, pengembangan kemitraan, dosen atau peneliti dari perguruan tinggi lain atau praktisi, pengembangan staf pengajar dan teknisi atau laboran, inovasi pembelajaran.

Kemudian, bantuan atau insentif mahasiswa mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan manajemen internal. "Program ini memiliki tujuan untuk mendorong, mempercepat, dan memfasilitasi transformasi perguruan tinggi, sehingga mutu dari suatu pendidikan tinggi akan lebih meningkat," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement