REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, mengungkapkan lima strategi yang diterapkan untuk menekan angka ketimpangan (gini ratio) di Bumi Sumekar. Di mana pada 2022 Sumenep tercatat sebagai daerah dengan gini ratio terendah di Jawa Timur.
Gini ratio di Sumenep tercatat 0,266 poin, jauh di bawah catatan 2019 yang berada di angka 0,305 poin. Strategi pertama, kata Fauzi, memperhatikan kesehatan masyarakat agar memiliki hak yang sama dengan menggenjot cakupan kesehatan semesta (universal health coverage atau UHC).
"Program UHC bagian dari upaya kita agar masyarakat sehat, stunting bisa tuntas karena stunting bisa menambah kemiskinan," ujarnya, Rabu (28/12/2022). Strategi kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa asal Sumenep.
Pemberian beasiswa juga dimaksudkan untuk meningkatkan IPM (indeks pembangunan manusia) agar lebih baik. Kemudian, membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dengan menyelenggarakan bursa kerja (job fair) hingga tiga kali dalam setahun. "Agar mengurangi pengangguran terbuka sehinga pertumbuhan ekonomi baik juga," ujar Fauzi.
Strategi keempat, menciptakan wirausaha secara massal, yang salah satunya dengan mengadakan program wirausaha santri. Ia yakin, wirausaha menjadi salah satu solusi dalam mengurangi angka pengangguran, yang tujuan akhirnya mengurangi kemiskinan.
Adapun strategi terakhir, dengan memastikan seluruh program bantuan sosial (bansos) penyalurannya tepat sasaran. "Karena sebelumnya masih banyak warga tidak mampu yang belum tersentuh bantuan karena kurangnya sinkronisasi data," katanya.