REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah langkah disiapkan Pemkab Sumenep untuk mengantisipasi ancaman resesi pada 2023 mendatang. Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengaku telah menyusun program-program dengan sasaran penguatan ekonomi.
Pertama, memaksimalkan potensi sektor pariwisata yang disebutnya menjadi sumber ekonomi alternatif. "Potensi wisata akan kita dorong semaksimal mungkin sebagai ekonomi altenatif. Dengan wisata bergerak, maka secara otomatis UMKM akan merasakan dampak ekonominya," kata Fauzi, Jumat (30/12/2022).
Selain itu, pemkab berencana mengembangkan pertanian berbasis lumbung pangan (food estate). Fauzi menerangkan, strategi ini merupakan integrasi dari hulu hingga hilir antara pertanian, perkebunan, hingga peternakan demi menjamin ketahanan pangan.
Komoditas yang bakal dikembangkan antara lain bawang dengan alokasi lahan seluas 1.300 hektare. Kemudian 450 hektare cabai, dan pisang di Kecamatan Rubaru, Pasongsongan, dan Guluk-Guluk. "Kalau padi dan jangung, sudah menjadi kebiasaan petani," ujarnya.
Kondisi perekonomian global diprediksi akan lebih gelap pada 2023 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Presiden Joko Widodo pun telah berulang kali mengingatkan ancaman tersebut.
Sulitnya situasi ekonomi global pada 2023 dipengaruhi berbagai faktor. Seperti kenaikan inflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, krisis energi, krisis pangan, hingga perubahan iklim.