Jumat 06 Jan 2023 14:34 WIB

Sejumlah Sarana Pamsimas Desa di Kebumen tidak Berfungsi

Semua wilayah harus terjangkau program penyediaan air minum.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mengambil air bersih di sumur program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), ilustrasi.
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Warga mengambil air bersih di sumur program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Terinci Kinerja Atas Efektivitas Upaya Pemerintah Daerah Dalam Penyediaan Akses Air Minum yang Layak dan Aman Kepada Masyarakat 2020 sampai Semester 1 2022.

LHP diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jateng Hari Wiwoho kepada Bupati Arif Sugiyanto di kantor Perwakilan BPK RI Jawa Tengah, Banyumanik, Semarang, Kamis (5/1/2023).

Selain Kebumen, ada dua kabupaten lain yang menerima LHP air bersih, yakni Pekalongan dan Boyolali. Bupati Kebumen dalam sambutannya mewakili tiga kabupaten yang diundang mengatakan, penyediaan air bersih menjadi sesuatu yang sangat penting di masyarakat, sebagai ciri kehidupan masyarakat yang sehat.

"Karena tanpa air bersih, sudah pasti masyarakat kita mudah terkena penyakit. Maka penyediaan air bersih menjadi sangat penting untuk kesehatan masyarakat dan ketahanan keluarga di tiap-tiap daerah," ujar dia.

Bupati juga menyatakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kebumen yang masih perlu ditingkatkan. "Apa yang masih kurang dalam laporan ini tentunya harus dicatat dan diperbaiki, agar bagaimana semua masyarakat di Kebumen ke depan sudah bisa mengakses atau menikmati air bersih," katanya.

Diakui, pihaknya masih melihat dalam kunjungan lapangan di beberapa desa, masih melihat ada beberapa program Pamsimas yang tidak berfungsi,  seperti alat rusak, dan sebagainya.

"Ini ke depan yang perlu segera diperbaiki lagi, bahkan semua wilayah harus terjangkau Pamsimas," ujar dia.

Bupati juga mengaku masih melihat beberapa masyarakat di desa yang mengunakan air yang kurang sehat untuk konsumsi sehari-hari, seperti ada jentik nyamuk misalnya.

"Mestinya ke depan tidak ada lagi, kesadaran masyarakat untuk bisa mau hidup sehat juga perlu ditingkatkan," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement