Kamis 19 Jan 2023 08:04 WIB

'Gempar Sleman' Upaya Percepatan Digitalisasi Pasar

Bupati Sleman berharap seluruh pasar dapat melakukan transaksi digital secara merata.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka sekaligus memberikan arahan dalam acara Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, di Ballroom Hotel The Rich Jogja, Sabtu (14/1/23).
Foto: Dok Humas Pemkab Sleman
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka sekaligus memberikan arahan dalam acara Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, di Ballroom Hotel The Rich Jogja, Sabtu (14/1/23).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka kegiatan gerakan Meramaikan Pasar Rakyat Sleman atau 'Gempar Sleman' di Ibarbo Park, Rabu (18/1/2023). Menurutnya, kegiatan tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk semakin meramaikan pasar rakyat di tengah persaingan pasar modern.

Menurutnya dengan inovasi pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), diharapkan proses transaksi dapat semakin mudah dan praktis. Selain itu, pengguanaan QRIS juga diharap dapat meminimalisir adanya transaksi ilegal dan peredaran uang palsu.

Bupati berharap, seluruh pasar di Kabupaten Sleman dapat melakukan transaksi digital secara merata.

"Ke depannya saya harapkan seluruh pasar yang dikelola oleh Pemkab Sleman menerapkan sistem transaksi dan pembayaran digital. Dengan mengikuti trend belanja dan transaksi secara online, tentunya dapat meningkatkan omset di para pedagang pasar dan PKL yang ada di Sleman," kata Kustini dalam keterangannya, Rabu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Mae Rusmi, menjelaskan adanya program 'Gempar Sleman' turut menjadi upaya untuk mendorong revitalisasi pasar, baik dari sisi sarana dan prasarana maupun manajemen. 

“Revitalisasi manajemen juga sudah kita lakukan, baik pembayaran retirbusi juga pelayanan online dengan pemanfaatan QRIS,” jelas Mae.

Ia menambahkan, pembayaran melalui QRIS diharapkan akan mempermudah masyarakat untuk bertransasaksi secara aman. Ia juga berharap agar program ini dapat  menggandeng kaum milenial untuk berbelanja di pasar tradisional.

Mae melaporkan, hingga saat ini pemerintah Kabupaten Sleman telah menerapkan penggunaan QRIS di 8 pasar tradisional dari total 42 pasar binaan Dinas Perindag Kabupaten Sleman. Mae pun mengatakan, Dinas Perindag selanjutnya akan menggandeng pasar tradisional lain untuk mempercepat digitalisasi pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement