REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menghadiri kegiatan sarasehan peringatan ke-74 Tahun Pertempuran di Monumen Plataran, Selomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (24/2/2023). Ia berharap monumen Taruna (Plataran) menjadi salah satu destinasi wisata edukasi sejarah di wilayah Kabupaten Sleman.
"Monumen Plataran merupakan simbol sejarah yang harus dipertahankan keberadaannya sebagai pengingat tentang semangat perjuangan para pahlawan kita di masa lalu demi merebut kemerdekaan yang tengah kita nikmati hari ini," kata Kustini, dalam keterangan Jumat (24/2).
Kustini mengapresiasi sejumlah kegiatan untuk memperingati perjuangan Plataran. Kegiatan apel dan pertunjukan teatrikal diharapkan dapat memberikan wawasan kepada generasi muda tentang sejarah perjuangan para pahlawan.
Kustini berharap agar edukasi tentang sejarah juga dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya mengkolaborasikan antara edukasi sejarah dengan wisata maupun budaya, sehingga dapat menarik lebih banyak minat generasi muda terkait sejarah perjuangan para pahlawan.
"Semangat juang para pahlawan harus terus kita tumbuhkan pada generasi muda kita saat ini melalui beragam kegiatan yang dikemas menarik. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran tiap insan masyarakat untuk lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya," tutur Kustini.
Gubernur Akademi Militer (Akmil), Mayor Jenderal TNI Legowo WR Jatmiko menjelaskan bahwa peristiwa Plataran merupakan cikal bakal dari Akmil. Ia mengikutsertakan para taruna Akmil untuk mengikuti upacara peringatan ke-74 Tahun perjuangan Plataran.
"Saya berharap para taruna Akmil paham betul bagaimana sejarah perjuangan para pahlawan yang juga menjadi cikal bakal Akmil sekarang. Saya juga berharap Bupati Sleman dapat meneruskan upaya upaya yang telah dilakukan dalam menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisasi melalui minat generasi muda kepada sejarah," katanya.