REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasar Prawirotaman, Kota Yogyakarta masuk dalam enam besar penilaian Lomba Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas tingkat nasional 2023. Saat ini, penilaian sudah masuk dalam tahap verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta, Selasa (7/3).
"Pasar Prawirotaman diajukan ke tingkat pusat, sudah masuk enam besar. Ini adalah verifikasi dari pusat, harapan kami bagaimana Pemkot Yogyakarta bisa menyediakan komoditas pangan yang aman dan sehat," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi.
Ia mengatakan, dari hasil survei pasar yang dilakukan BBPOM Yogyakarta, Pasar Prawirotaman mencapai nilai B (baik) dengan persentase sebanyak 96,55 persen. Survei yang dilakukan meliputi terkait kelayakan lokasi pasar, bangunan pasar yang bersih, sanitasi, toilet, dan tempat pembuangan sampah, serta perilaku bersih dan sehat pedagang.
“Ini bukan semata-mata mencari kejuaraan. Tapi ini adalah wujud dari komitmen Pemkot Yogyakarta untuk lebih menyejahterakan masyarakat dibidang kesehatan, dengan penyediaan bahan pangan sehat dan aman," ujar Sumadi.
Pasar Prawirotaman, katanya, juga telah melakukan sampling dan pengujian bahan berbahaya pada 2022 lalu selama tiga tahap. Hasil pengujian sampel tersebut mengalami penurunan dari 15 persen menjadi nol persen pada tahap ketiga.
Selain itu, lanjut Sumadi, Pasar Prawirotaman juga telah ditetapkan sebagai pasar Standar Nasional Indonesia oleh Kementerian Perdagangan pada 2022 lalu.
"Mudah-mudahan dari hasil verifikasi ada informasi-informasi yang berguna untuk kami lebih meningkatkan kualitas. Khususnya Dinas Perdagangan dalam memberikan layanan pangan yang lebih baik," tambahnya.
Perwakilan Tim Verifikator BPOM RI, Nur Allimah Yunita mengatakan, definisi dari Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas yakni pasar yang di dalamnya terdapat dukungan dan komitmen dari pemerintah daerah (pemda), dan pemberdayaan komunitas pasar.
Tahapan penilaian Lomba Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas sendiri dimulai dari pemilihan di tingkat provinsi oleh BPOM, seleksi berdasarkan dokumen oleh kementerian terkait, dan tahap verifikasi lapangan, serta penentuan pemenang.
Ia mengatakan bahwa lomba tersebut digelar untuk memberikan apresiasi kepada pemda maupun pengelola pasar, termasuk pedagang yang berperan aktif dalam Program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas.
"Kriteria penilaian berupa dukungan pemerintah daerah atau lembaga terkait, implementasi penerapan protokol kesehatan di masa Covid-19, hasil monitoring dan evaluasi sampling pengujian pangan, hasil survei pasar, temuan dan tindak lanjut, inovasi pasar, serta peran komunitas," kata Allimah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani menambahkan, ada beberapa inovasi di Pasar Prawirotaman. Mulai dari adanya Pojok Tes Kit untuk deteksi dini kandungan bahan berbahaya pada pangan, dan adanya stikerisasi lapak untuk pedagang berdasarkan hasil uji tidak mengandung bahan berbahaya.
Selain itu, juga ada Program Sinau Bareng Bahasa Asing bagi pedagang untuk mendukung komunikasi. Hal ini dikarenakan Pasar Prawirotaman berada di kawasan Kampung Prawirotaman atau kampung turis.
"Penting bagi kami untuk menjaga dan memastikan keamanan bahan-bahan makanan bagi masyarakat," kata Ambar.
Ia juga menyebut Pasar Prawirotaman mengikuti lomba di tingkat DIY beberapa waktu lalu. Hasil dari lomba tersebut pun dikirimkan ke pusat mewakili DIY dan masuk nominasi enam besar Lomba Pasar Pangan Berbasis Komunitas.
Oleh sebab itu, katanya, dilakukan verifikasi lapangan oleh BPOM RI dan Kementerian Perdagangan dalam rangka memastikan data administrasi yang sudah dikirim. "Harapan kami mendapatkan nilai yang baik dengan dukungan luar biasa dari Pemkot Yogya dan komunitas pasar," ujarnya.