Sabtu 11 Mar 2023 22:37 WIB

Polisi Minta Warga Patuhi Larangan Aktivitas pada Radius 7 Kilometer dari Puncak Merapi

Pendakian gunung, wisata, maupun penambangan pasir diminta untuk segera dihentikan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah pengendara sepeda motor melintas di jalan utama kota Magelang yang diselimuti abu vulkanis gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023). Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) pada pukul 12.12 WIB yang mengakibatkan hujan abu yang mengarah ke barat laut dan utara, hujan abu dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Magelang.
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejumlah pengendara sepeda motor melintas di jalan utama kota Magelang yang diselimuti abu vulkanis gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023). Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) pada pukul 12.12 WIB yang mengakibatkan hujan abu yang mengarah ke barat laut dan utara, hujan abu dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Magelang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polda Jawa Tengah mengimbau, berbagai aktivitas yang berjarak 7 kilometer dari puncak gunung Merapi untuk sementara dihentikan terlebih dahulu menyusul terjadinya erupsi gunung Merapi yang memuntahkan awan panas guguran hingga 1.500 meter, pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

Polda Jawa Tengah juga meminta agar masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Magelang, Klaten, dan Kabupaten Boyolali diminta berhati-hati dan terus waspada, terkait dengan kondisi terkini aktivitas gunung berapi yang ada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY ini.

Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, baik aktivitas pendakian gunung, wisata maupun penambangan pasir, diminta untuk segera dihentikan dan warga agar segera bergeser ke lokasi yang lebih aman.

"Polda Jawa Tengah, telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah dan telah menyiapkan personil yang sudah siap untuk digerakkan, apabila sewaktu- waktu dibutuhkan untuk mendukung penanganan kepada warga terdampak," jelasnya di Semarang.

Kabidhumas juga menyampaikan, Polda Jawa Tengah telah  mengeluarkan sejumlah imbauan, agar warga mematuhi imbauan pascaerupsi Merapi, agar masyarakat tetap aman dan tidak terdampak serius akibat dari erupsi gunung Merapi ini.

Pertama, masyarakat diimbau untuk menyiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanis. Kedua, mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak pemerintah.

Ketiga, siapkan  logistik perorangan, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat- obatan. Masyarakat juga diimbau mematuhi imbauan pihak berwenang agar tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung Merapu, karena berpotensi terlanda bahaya lahar dingin apabila hujan turun di puncak gunung Merapi.

"Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berbagai berita hoaks dan selalu mematuhi anjuran yang diberikan oleh pemerintah, petugas TNI dan Polri serta pihak berkompeten lainnya," kata Kabidhumas.

Seperti diketahui, Gunung Merapi menunjukkan kenaikan aktivitas dengan mengeluarkan awan panas guguran yang meluncur ke arah kali Bebeng dan Krasak, Yogyakarta pada Sabtu siang ini. Guguran lava juga terpantau terjadi satu kali dengan jarak luncur 1500 meter ke arah barat daya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement