Kamis 27 Jul 2023 18:30 WIB

Panen Perdana Mentimun, Petani Pondokharjo Sleman Manfaatkan Tanah Kas Desa

Para petani menerapkan sistem tumpang sari.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Petani mengemas mentimun ke dalam karung saat panen  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petani mengemas mentimun ke dalam karung saat panen (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama Kasubbid Urusan Pertanahan Paniradya Kaistimewaan DIY, Pangky Arbindarta, melakukan panen perdana tanaman mentimun di Bulak Dukuh, Kalurahan Pondokrejo, Tempel, Kamis (27/7/2023).

Kegiatan ini merupakan salah satu program optimalisasi tanah Kalurahan Pondokrejo yang dimanfaatkan sebagai lahan tanam oleh masyarakat dengan bantuan Dana Keistimewaan (Danais).

"Program optimalisasi tanah desa dengan memberdayakan masyarakat dalam sektor pertanian menjadi upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kustini.

Ia mengaku bangga kepada para petani Kalurahan Pondokharjo yang telah berhasil panen perdana komoditas mentimun. Menurutnya hasil panen tersebut dapat memotivasi petani untuk meningkatkan produksi komoditas mentimun di Sleman.

Sementara itu, Lurah Pondokharjo, R Widiyatama menjelaskan, program optimalisasi tersebut dilakukan di atas lahan tanah kas desa seluas tiga hektare. Di lahan itu terdapat 28 petani penggarap dari seluruh padukuhan di Kalurahan Pondokrejo, Tempel.

Ia mengungkapkan dalam memanfaatkan tanah kas desa, para petani menerapkan sistem tumpang sari dengan menanam cabai dan mentimun di lahan tersebut.

Sehingga, panen dilakukan lebih dahulu untuk komoditas mentimun karena waktu penanaman hingga panen, relatif lebih cepat dibanding cabai.

Wilayah Sleman menghasilkan banyak cabai. Surplus cabai diketahui bisa mencapai 6.000 ton per bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement