REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Berkat teknologi Faspol 5.0, bank sampah yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, berhasil lolos nominasi Innovative Government Award (IGA) 2023.
Teknologi Faspol 5.0 merupakan sebuah inovasi mesin fast pyrolysis untuk menagani problem sampah (khususnya plastik) yang dikembangkan oleh warga Banjarnegara.
“Tidak hanya sebagai solusi penanganan sampah plastik, Faspol 5.0 mampu mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak,” ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, di Semarang, Senin (25/9/2023).
Menurutnya, teknologi Faspol ini menjadi solusi penanganan sampah plastik secara tuntas dan juga ramah lingkungan.
Karena sampah plastik diubah menjadi bahan bakar memanfaatkan teknologi fast pyrolysis dengan menambahkan katalis dan teknologi plasma yang aman bagi lingkungan.
Sebagai ilustrasi 50 kilogram sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak setara solar sebanyak 30 liter, premium 10 liter, minyak tanah lima liter, dan residu karbon aktif sebanyak tiga kg.
Bahkan hasil inovasi ini juga siap dikomersialisasikan, karena telah melewati beberapa pengujian maupun kajian.
“Hasil uji kualitas setara dengan bio solar dan Pertamina Dex dan ini sudah diujicobakan pada kendaraan,” jelasnya kepada tim penilai IGA 2023 secara daring, di kantor gubernur Jateng.
Sementara itu, sang inovator, Budi Trisno Aji menjelaskan, Faspol 5.0 merupakan hasil inovasi generasi kelima yang mampu menghasilkan produk berstandar pemerintah.
Baru-baru ini sudah dilakukan pengujian oleh Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN) dan bisa digunakan baik pada mesin pertanian maupun mesin kendaraan bermotor seperti mobil.
“Oleh BRIN, kemarin diujikan pada mobil Fortuner buatan 2008 dan dinyatakan laik untuk digunakan pada kendaraan,” jelasnya.
Selain sudah diuji BRIN, Faspol 5.0 itu juga sudah mulai digunakan dan hasilnya dimanfaatkan oleh warga Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara.
Bahkan teknologi Faspol 5.0 itu juga mulai diaplikasikan di 48 desa di Indonesia. ”Karena menjadi solusi penanganan sampah plastik sekaligus bisa menghasilkan energi baru yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan, produk olahan teknologi Faspol 5.0 itu disematkan nama Petasol dan sudah merilis logo bersama BRIN.
Produk itu saat ini masih dalam proses pendaftaran regulasi dan mengurus izin untuk dapat dijual secara umum. Proses itu didampingi oleh BRIN dan Pemprov Jateng melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).
Saat ini perizinan sedang diupayakan dan nantinya juga akan ada izin edar dan sebagainya. “Proses dengan BRIN sudah sampai level nasional dan mudah-mudahan clear dalam waktu dekat,” ujar dia.
Kepala BRIDA Jateng, M Arief Irwanto, menambahkan ekosistem inovasi di Jateng terus dibangun. Dimulai dengan program satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) satu inovasi serta penjaringan inovasi masyarakat melalui Krenova.
Sedikitnya ada sekitar 1.800-an inovasi yang terjaring Krenova sampai Juni 2023. Dari total itu kemudian dipilih 309 inovasi karya dari perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat.
Dari masyarakat ada 309 inovasi yang terseleksi dan kemudian dipilih Faspol 5.0 untuk masuk nominasi IGA. “Sebab Faspol punya menghasilkan dua kemanfaatan lingkungan hidup dan sumber daya energi melalui pemberdayaan bank sampah,” ungkapnya.