Senin 09 Oct 2023 03:51 WIB

Mahasiswa FT UMS Siap Berkompetisi di Kontes Kapal Cepat Tak Berawak 2023

UMS ingin mengambil peran di bidang teknologi.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa FT UMS siap bersaing di Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2023.
Foto: Dokumen
Mahasiswa FT UMS siap bersaing di Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) telah lolos seleksi tahap 2 kategori Leisure Boat Electric Remote Control Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2023 (KKCTBN). Tim Teknik UMS akan maju sebagai peserta KKCTBN pada 24 - 28 Oktober 2023 mendatang di Universitas Indonesia (UI).

Tim dari gabungan ini terdiri dari Prodi Teknik yakni Prodi Teknik Mesin, Elektro dan Industri UMS, di mana, Muhammad Muflih Firdaus sebagai ketua tim. Adapun anggotanya, Moch Rama Indra Yudistira, Mohammad Tafta Zzani Roy S, Setya Adi Darma, dan Adin Nur Rohman yang mewakili UMS di KKCTBN.

KKCTBN yang diselenggarakan Kemendikbud Ristek merupakan agenda lomba inovasi teknologi desain, pembuatan prototype, dan performa prototype di bidang teknologi perkapalan-maritim. Lomba ini dilaksanakan dan ditujukan ke mahasiswa setiap tahunnya.

Moch Rama Indra Yudistira, menjelaskan awal mula timnya membuat kapal dengan mendesain terlebih dahulu. Baru dibuat cetakan kapal dengan waktu persiapan kurang lebih satu bulan.

Diakui ada kendala yang dialami timnya meskipun itu tidak menjadi penghalang untuk melaju ke babak selanjutnya. Dia juga berharap timnya lolos di babak lanjutan, dan menambah kategori yang lain serta mendapatkan juara.

“Proses pembuatannya terlalu mepet karena terhalang anggota tim yang pulang kampung, yang bertepatan pada libur semester,” jelasnya Sabtu (7/10).

Sementara itu, menurut Kepala Biro Kemahasiswaan UMS Ahmad Kholid Alghofari mengungkapkan dengan adanya kontes KKCTBN UMS ingin mengambil peran di bidang teknologi. Di mana hal itu menunjukkan bahwa UMS merupakan kampus yang unggul dan mampu bersaing di bidang teknologi.

“Kita mensupport dan memfasilitasi tim dengan memberangkatkan ke Malang, untuk belajar bagaimana membuat proposal serta pendamping, untuk mengarahkan agar proposal lebih terarah,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement