Selasa 14 Nov 2023 15:50 WIB

Stok Pangan Dipastikan Tersedia Saat Nataru dan Kampanye Pemilu di Yogyakarta

Kebutuhan beras di Kota Yogyakarta dalam sepekan mencapai 1.164 ton.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pedagang mengambil beras untuk pembeli di Pasar Kranggan, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pedagang mengambil beras untuk pembeli di Pasar Kranggan, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan ketersediaan pangan dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Begitu pun dengan potensi meningkatnya permintaan kebutuhan pangan di masa kampanye Pemilu 2024 juga antisipasi.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi mengatakan, ketersediaan pangan di Kota Yogyakarta dilakukan dengan cadangan pangan, kegiatan bantuan pangan, dan gerakan pangan murah. Hingga 2023, Pemkot Yogyakarta sudah memiliki cadangan beras mencapai sekitar 65,05 ton.

Untuk kegiatan bantuan pangan dan gerakan pangan murah, katanya, sudah diadakan di sejumlah kecamatan. Bantuan pangan menyasar keluarga penerima manfaat yang sudah terdata di Kementerian Sosial, dan gerakan pangan murah menyasar masyarakat umum penduduk Kota Yogyakarta.

Sukidi menyebut, ketersediaan pangan utamanya beras dipastikan mencukupi baik untuk menghadapi Nataru maupun kampanye pemilu. Bahkan, hingga saat ini suplai beras sudah melebihi kebutuhan beras.

Kebutuhan beras di Kota Yogyakarta dalam sepekan mencapai 1.164 ton. Sedangkan, suplai beras dalam sepekan sekitar 1.504 ton.

“Jadi masih ada stok. Soal harga (beras) tidak turun-turun, kami tidak bisa terlalu mengintervensi. Tapi untuk stok barang kami bisa, aman dan sangat aman,” kata Sukidi Senin (13/11/2023).

Bahkan, Sukidi menegaskan untuk cadangan beras di Kota Yogyakarta sampai saat ini belum digunakan. Cadangan beras tersebut digunakan saat situasi pangan sangat kritis.

Misalnya saat terjadi bencana alam dan rawan pangan kronis karena kemiskinan, maka cadangan beras tadi dapat digunakan. Hal tersebut sesuai dengan pengelolaan cadangan beras yang diatur dalam Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2019 tentang cadangan beras Pemkot Yogyakarta.

“Cadangan beras belum kita pakai. Ketika memang situasinya sangat kritis itu kita keluarkan. Selama belum kritis, masih bisa kita atasi dengan bantuan pangan dan gerakan pangan murah bekerja sama dengan Bapanas (Badan Pangan Nasional),” ungkap Sukidi.

Selain beras, komoditas pangan lainnya juga dipastikan mencukupi di Kota Yogyakarta, baik itu gula pasir hingga telur ayam. “Stok pangan atau ketersediaan pangan di Kota Yogyakarta sampai akhir tahun insya Allah cukup," jelas dia.

Dalam rangka mengantisipasi peningkatan kebutuhan pangan saat Nataru maupun kampanye Pemilu 2024, pihaknya menjalin kerja sama dengan beberapa daerah. Untuk memenuhi kebutuhan beras, Sukidi menyebut pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah lain seperti Delanggu, Klaten, Sukoharjo, dan Purworejo.

Termasuk penjajakan yang dilakukan dengan Pemkab Kulonprogo untuk menyuplai beras ke Kota Yogyakarta. Sedangkan, untuk komoditas bawang merah, telur, daging ayam, dan cabai, pihaknya bekerja sama dengan Kabupaten Sleman dan Bantul.

“Kota Yogyakarta memiliki 25 hektare sawah dengan luasan yang hanya kecil-kecil, itu tidak mungkin kita memproduksi sendiri untuk kebutuhan masyarakat. Yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi itu adalah kerja sama dengan daerah-daerah penyangga,” kata Sukidi.

Seperti diketahui, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, sudah mengingatkan terkait kondisi El Nino yang panjang, masa kampanye, serta libur Natal dan Tahun Baru yang menyebabkan permintaan kebutuhan pangan bisa meningkat. Singgih menekankan bahwa hal ini harus diantisipasi.

Salah satunya bekerja sama dengan daerah lain yang memiliki stok pangan. “Jangan sampai terjadi inflasi, maka pasokan harus dijaga. Cadangan beras, Bulog, dan beberapa produsen harus kita pantau terus. Kalau misal kekurangan stok, kita bisa berkolaborasi dengan daerah lain,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement