Senin 29 Jan 2024 19:38 WIB

Bocah 7 Tahun di Malang Meninggal Akibat Rumah Kakek Tertimpa Longsor

Setelah kejadian longsor, bocah itu sempat dievakuasi ke fasilitas kesehatan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Rumah terdampak longsor.
Foto: Dok istimewa
(ILUSTRASI) Rumah terdampak longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Longsor yang terjadi di wilayah Dusun Sumberpang, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengakibatkan korban jiwa. Material longsoran dilaporkan menimpa rumah warga dan kemudian mengenai bocah berusia tujuh tahun.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, peristiwa longsor tersebut terjadi pada Ahad (28/1/2024). “Kami baru menerima laporan hari ini dari warga,” kata Sadono, Senin (29/1/2024).

Baca Juga

Sadono menjelaskan, awalnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Ahad siang. Hujan deras itu, kata dia, memicu longsor tanah di bagian belakang rumah milik milik Sugiono (53 tahun), yang merupakan kakek dari bocah berusia tujuh tahun itu.

Saat kejadian, menurut Sadono, bocah tersebut tengah berada di dapur rumah. Ia mengatakan, korban dikabarkan sempat mengalami pendarahan di hidung akibat tertimpa material longsor berupa tanah dan batu bata bangunan rumah. 

Korban dilaporkan sempat dievakuasi ke salah satu fasilitas layanan kesehatan setempat. “Kemudian korban dirujuk ke RSUD Saiful Anwar, Kota Malang. Namun, pada saat perjalanan, korban meninggal dunia,” ujar Sadono.

Kepala Polsek (Kapolsek) Wagir AKP Ronny Margas mengatakan, korban merupakan warga Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Saat kejadian longsor, korban tengah berada di rumah kakeknya. Menurut dia, pihak keluarga menolak dilakukan visum terhadap jenazah korban dan membuat surat pernyataan.

Kapolsek mengatakan, pihaknya bersama sejumlah pihak terkait membantu membersihkan material longsoran di bagian belakang rumah yang terdampak bencana itu. “Selanjutnya akan membantu perbaikan tembok,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement