Sabtu 16 Mar 2024 20:00 WIB

Warga di Pesisir Malang Diminta Waspada Dampak Cuaca Ekstrem

Sejumlah kawasan pantai di selatan Malang diterjang gelombang laut dan banjir rob.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kondisi gelombang laut.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
(ILUSTRASI) Kondisi gelombang laut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, meminta warga selalu waspada akan kondisi cuaca ekstrem dan dampaknya. Termasuk di kawasan pesisir selatan Kabupaten Malang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi cuaca ekstrem pada periode 12-18 Maret 2024. “Untuk masyarakat, termasuk wisatawan, hendaknya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Sabtu (16/3/2024).

Baca Juga

Sadono mengatakan, pada Rabu (13/3/2024), sejumlah kawasan pesisir Kabupaten Malang diterjang gelombang atau banjir rob akibat dampak kondisi cuaca ekstrem. “Saat itu gelombang air laut naik sampai ke daratan di kawasan pesisir pantai di wilayah selatan Kabupaten Malang,” kata dia.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Malang, ada sejumlah kawasan pantai yang terdampak, antara lain Pantai Ngliyep dan Pantai Pasir Panjang di Kecamatan Donomulyo, serta Pantai Balekambang di Kecamatan Bantur.

“Di Pantai Balekambang, gelombang air sampai badan jalan di tempat wisata. Beberapa spot foto juga rusak terkena gelombang dan air juga naik ke pertokoan warga,” kata Sadono.

Sadono mengatakan, gelombang laut juga menerjang kawasan Pantai Batu Bengkung dan Pantai Ungapan di Kecamatan Gedangan, serta Pantai Tamban dan Pantai Sendangbiru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

“Cuaca ekstrem juga berdampak di Pantai Bajulmati. Gelombang naik mendekati warung milik warga dan dua buah gazebo hanyut. Air laut juga menggenang di beberapa titik saat itu,” kata Sadono.

Berkaca dari kejadian itu, Sadono meminta masyarakat di kawasan pesisir untuk tetap waspada. Masyarakat diminta memantau kondisi lingkungan secara berkala dan menghindari berkegiatan di tengah kondisi cuaca ekstrem.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement