Rabu 31 Jan 2024 19:09 WIB

Salurkan Bantuan Beras di Klaten, Jokowi: Ada yang tidak Setuju?

Presiden menyampaikan bantuan beras akan diberikan setidaknya sampai Juni 2024.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Irfan Fitrat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada warga di kompleks Gudang Bulog Meger, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024).
Foto: Republiika/Alfian Choir
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada warga di kompleks Gudang Bulog Meger, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada warga di kompleks Gudang Bulog Meger, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024). Bantuan dari cadangan pangan pemerintah itu akan disalurkan secara bertahap setidaknya sampai Juni 2024.

Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapatkan bantuan beras masing-masing 10 kilogram setiap bulan. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan, bantuan beras tahap pertama akan disalurkan pada Januari, Februari, dan Maret 2024.

Baca Juga

“Kemudian, setelah itu, April, Mei, Juni. Yang tidak setuju angkat tangan? Lo, siapa tahu ada yang tidak setuju, ‘Pak, mboten, Pak’. Setuju ya?” ujar Jokowi.

Jokowi memastikan beras yang disalurkan sebagai bantuan untuk masyarakat ini kualitasnya baik. Warga penerima manfaat diminta mengeceknya. “Coba di cek saja nanti sampai di rumah, dibuka, terus di cek satu-satu. Saya jamin berasnya beras baik dan beras premium,” kata dia.

Menurut Jokowi, bantuan pangan beras 2024 ini ditujukan bagi puluhan juta warga di Indonesia. Ia sempat kembali menanyakan kepada warga yang hadir soal bantuan beras ini. “Ini kita berikan kepada 22 juta penerima di seluruh tanah air. Ada yang tidak setuju?” katanya.

Sejauh ini, Jokowi mengatakan, pemerintah pusat baru merencanakan bantuan beras hingga Juni 2024. Setelah itu, pemerintah disebut akan meninjau lagi kemampuan APBN. “Nanti setelah Juni saya akan lihat APBN lagi. Kalau memang memungkinkan, akan dilanjutkan berikutnya. Paling tidak sampai Juni sudah ya,” ujar Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement