Ahad 03 Mar 2024 12:52 WIB

Tangani Banjir di Surabaya Barat, Berbagai Upaya Dilakukan Pemkot

Pemkot Surabaya menjalankan sejumlah upaya untuk meminimalkan potensi banjir.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pengerukan saluran air.
Foto: Republika/Thoudy Badai
(ILUSTRASI) Pengerukan saluran air.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), berupaya meminimalkan potensi banjir atau genangan air di wilayah barat. Sejumlah upaya dilakukan, antara lain pengerukan saluran air dan pembuatan bozem atau waduk buatan.

Menurut Kepala DSDABM Kota Surabaya Syamsul Hariadi, sejak pekan lalu dilakukan sejumlah upaya untuk mengatasi persoalan banjir. Salah satunya pengerukan saluran air di kawasan Beji, Jalan Pakal Madya, Kecamatan Pakal. “Dalam bulan ini (Maret) diselesaikan sepanjang dua kilometer. Sudah jalan sejak minggu kemarin,” kata Syamsul, Sabtu (2/3/2024).

Baca Juga

Syamsul mengatakan, DSDABM juga melakukan pengerukan saluran diversi Pondok Benowo Indah (PBI) hingga Jembatan Raci, sepanjang kurang lebih satu kilometer. Selain itu, kata dia, dinasnya membuat saluran air dengan box culvert dan meninggikan jalan di pintu masuk PBI.

DSDABM Surabaya pun membangun tanggul batu kumbung di dekat area persawahan di Jalan Raya Tengger, serta mengeruk saluran air Kandangan. “Jaraknya lumayan panjang. Sudah mulai semua (pengerukan) sejak minggu kemarin,” ujarnya.

Upaya lainnya yang dilakukan adalah membantu bozem baru di kawasan Rejosari. Tempat penampungan air yang dicanangkan seluas 1,3 hektare itu diharapkan bisa rampung sebelum musim hujan berikutnya. Keberadaan bozem itu diharapkan dapat mengurangi potensi banjir di kawasan Rejosari dan sekitarnya.

DSDABM Surabaya juga tengah membangun penahan arus air di kawasan Candi Lontar saat ini juga sedang dilakukan pembangunan penahan arus air. “Itu cuma ditinggikan saja, tidak sampai seratus meter panjangnya. Sudah proses sudah minggu kemarin. Seminggu ke depan selesai,” kata Syamsul.

Syamsul meyakini berbagai upaya tersebut dapat meminimalkan timbulnya genangan air setelah turun hujan ataupun banjir. Ia mencontohkan di kawasan Jalan Tengger. Meskipun beberapa kali turun hujan deras, kata dia, air tidak sampai menggenangi kawasan tersebut.

“Kemarin di Tengger sudah enggak ada genangan. Jadi, fokus Pemkot saat ini menangani beberapa titik banjir atau genangan yang ada di kawasan-kawasan tersebut,” ujar Syamsul.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement