Rabu 13 Mar 2024 22:57 WIB

Ada Potensi Gelombang Tinggi, Nelayan Gunungkidul Diimbau tak Melaut

Nelayan juga diimbau menempatkan kapal di lokasi yang aman dari terjangan gelombang.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kondisi gelombang laut.
Foto: Antara/Adwit B Pramono
(ILUSTRASI) Kondisi gelombang laut.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengimbau para nelayan tidak melaut sementara waktu. Imbauan itu disampaikan menyusul peringatan soal potensi gelombang tinggi di perairan selatan DIY, yang bisa mencapai enam meter.

“Kepada nelayan wilayah Gunungkidul, diharapkan mematuhi peringatan dari BMKG berkaitan peringatan dini gelombang tinggi di perairan dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta yang mencapai 2,5 meter hingga enam meter, sehingga membahayakan keselamatan pelayaran,” kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Kabupaten Gunungkidul Wahid Supriyadi, Rabu (13/3/2024).

Baca Juga

Wahid juga mengimbau nelayan mengamankan kapal atau perahu, serta alat tangkap, agar tidak rusak diterjang gelombang tinggi. “Kapal-kapal, yang diparkir di bibir pantai, sebaiknya dibawa ke tempat yang aman supaya tidak rusak akibat dihantam gelombang besar,” kata Wahid.

Sekretaris Satuan Linmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Gunungkidul, Surisdiyanto, mengatakan, sebagaimana informasi dari BMKG, diprakirakan ada potensi gelombang tinggi hingga tiga hari ke depan. Di mana ketinggian gelombang bisa mencapai sekitar 2,5 meter hingga enam meter. “Jadi, masuk kategori tinggi. Nelayan saat ini sudah mengamankan perahunya di pinggir pantai,” kata dia.

Di Pantai Baron, menurut dia, nelayan menempatkan kapal di kawasan pantai. Posisi kapal diatur agar tidak berbenturan ketika terkena gelombang. “Untuk wisatawan tergolong sepi karena puasa ya, tetapi personel SAR tetap siaga,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement