Ahad 07 Apr 2024 17:09 WIB

Telantar di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Pemudik tanpa Tiket Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal bantuan Kemenhub membawa ratusan penumpang menuju Pulau Raas.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Kapal Negara (KN) Bima Sakti Utama bantuan dari Kementerian Perhubungan bersiap mengangkut penumpang di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Ahad (7/4/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Kapal Negara (KN) Bima Sakti Utama bantuan dari Kementerian Perhubungan bersiap mengangkut penumpang di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Ahad (7/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO — Ratusan pemudik yang hendak menuju Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya diangkut kapal bantuan dari Kementerian Perhubungan dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Ahad (7/4/2024). Sejumlah warga yang hendak mudik dilaporkan sempat telantar tiga hari di pelabuhan karena tidak mendapatkan tiket kapal.

Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan, Situbondo, Herlan Aprilyanto, ada 303 orang pemudik tujuan Pulau Raas yang diangkut kapal bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yaitu Kapal Negara (KN) Bima Sakti Utama.

Baca Juga

Alhamdulillah, pada hari ini pemudik tujuan Pulau Raas bisa terangkut menggunakan kapal navigasi Kemenhub pada hari ini, tapi ini khusus muatan orang saja,” ujar Herlan kepada wartawan di Situbondo.

Herlan mengatakan, penumpang yang diangkut KN Bima Sakti Utama terdiri atas 85 penumpang anak-anak, 15 penumpang balita, dan 203 penumpang dewasa. “Karena ini kapal negara yang diperbantukan mengangkut pemudik, tidak ditarik tiket atau gratis,” kata dia.

Sejumlah penumpang dilaporkan sempat telantar di Pelabuhan Jangkar karena tidak mendapatkan tiket kapal feri rute Jangkar-Raas akibat terbatasnya kapal laut yang beroperasi di lintasan penyeberangan Situbondo-Madura. 

Salah seorang pemudik tujuan Pulau Raas, Sumiyati, mengapresiasi pemerintah yang mendatangkan kapal bantuan setelah sejumlah warga tiga hari terlantar di Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

“Ke depan, kami berharap kepada pemerintah menambah jadwal keberangkatan atau tri rute Jangkar-Raas, sehingga kami tidak harus menunggu sampai dengan tiga hari di pelabuhan,” ujar Sumiyati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement