REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS — Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan produksi padi pada 2024 ini bisa mencapai 162.977 ton gabah kering giling (GKG). Adapun luas area tanam padi ditargetkan 28.083 hektare.
“Luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Kudus sebanyak 12.480 hektare, yang tersebar di sembilan kecamatan,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan, Kamis (18/4/2024).
Hingga Maret 2024, menurut Agus, luas area tanam padi mencapai 2.514 hektare. Namun, kata dia, ada tanaman padi yang puso akibat banjir. Luas lahan tanaman padi yang puso akibat banjir pada Februari lalu dilaporkan kurang lebih 212 hektare.
Meski demikian, Agus mengatakan, petani yang tanaman padinya puso itu diusulkan mendapatkan bantuan benih, sehingga bisa kembali tanam. Selain itu, untuk optimalisasi lahan dan penanaman, kata dia, pemerintah daerah siap memfasilitasi alat dan mesin pertanian.
Ihwal ketersediaan pupuk bersubsidi, menurut Agus, alokasi yang diterima sejauh ini realisasinya belum sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sebagaimana RDKK 2024, untuk pupuk bersubsidi urea sebanyak 10.937,7 ton, sedangkan realisasinya baru 52,79 persen.
Kemudian untuk pupuk NPK Phonska dalam RDKK sebanyak 17.162,04 ton, sedangkan realisasinya baru 29,38 persen. Adapun NPK Formula sesuai RDKK sebanyak 9.743 ton, realisasinya baru 13,9 persen.
“Petani tidak perlu khawatir karena di pasaran juga terdapat pupuk nonsubsidi yang bisa dibeli untuk memenuhi kekurangan alokasi pupuk subsidi yang ada,” ujar Agus.