Jumat 23 Aug 2024 08:58 WIB

Dosen Unisa Yogya Ditunjuk Jadi Kepala Fisioterapi Garuda INAF

Unisa Yogyakarta mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian Shofal.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Dosen Program Studi Fisioterapi Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Shofal Jamil resmi ditunjuk sebagai Kepala Fisioterapi Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) atau lebih dikenal sebagai Garuda INAF.
Foto: Unisa Yogyakarta
Dosen Program Studi Fisioterapi Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Shofal Jamil resmi ditunjuk sebagai Kepala Fisioterapi Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) atau lebih dikenal sebagai Garuda INAF.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dosen Program Studi Fisioterapi Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Shofal Jamil resmi ditunjuk sebagai Kepala Fisioterapi Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) atau lebih dikenal sebagai Garuda INAF, Rabu (21/8/2024). Shofal akan mendampingi Tim Nasional Sepak Bola Amputasi Indonesia sejak tahap seleksi pemain, menjalani Training Camp (TC), hingga berlaga di Piala Asia (1st Asian Amputee Football Championship 2024).

Ajang tersebut akan berlangsung di Kerala, India pada 23 November hingga 4 Desember 2024 mendatang. Sepak bola amputasi sendiri merupakan olahraga sepak bola yang para pemainnya merupakan penyandang disabilitas.

Kaprodi Fisioterapi Unisa Yogyakarta, Hilmi Zadah Faidullah pun mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian Shofal. Dengan ditunjuk sebagai Kepala Fisioterapi Garuda INAF, dikatakan bahwa tugas berat menanti dosen Unisa Yogyakarta tersebut.

“Ini adalah bukti nyata kualitas pendidikan dan pelatihan yang kami berikan di Program Studi Fisioterapi Unisa Yogyakarta," kata Hilmi dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis (22/8/2024).

Shofal merupakan Physiotherapy Sport Difabel Expert dan pembina Physio Sport di Unisa Yogyakarta. Hilmi menilai, Shofal memiliki kompetensi yang sangat dibutuhkan oleh Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia.

“Keberadaannya diharapkan dapat membantu para atlet dalam proses pemulihan cedera, dan optimalisasi performa,” ucap Hilmi.

"Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola amputasi di Indonesia,” tambahnya.

Selain Shofal, tiga mahasiswa Pendidikan Profesi Fisioterapi Unisa Yogyakarta yang sedang menjalani stase Sport juga terlibat dalam tim pendamping. Tiga mahasiswa ini diantaranya Nurul Fikri Wulandari, Hinda Annida Khoirina, dan Dwi Rinawati.

Caption: Dosen Prodi Fisioterapi Unisa Yogyakarta, Shofal Jamil ditunjuk sebagai Kepala Fisioterapi Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) atau Garuda INAF. // Dok: Humas Unisa Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement