Selasa 18 Feb 2025 14:04 WIB

Stok Gas 3 Kg Aman, Pemkot Yogya Minta Warga tak Panic Buying Timbun LPG

Menjelang Ramadhan, masyarakat diminta tak berlebihan membeli gas 3 kg.

Warga mengantre untuk membeli gas LGP 3 kg.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Warga mengantre untuk membeli gas LGP 3 kg.

REPUBLIKA.CO.ID, Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan stok elpigi 3 kilogram aman. Karena itu, Pemkot Yogya meminta masyarakat tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau "panic buying" terhadap elpiji 3 kg menjelang Ramadhan 2025.

"Jangan 'panic buying' karena akan mengganggu distribusi pasokan. Tidak perlu menyetok banyak karena dipastikan tersedia," ujar Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta Sri Riswanti dalam keterangannya di Yogyakarta, Ahad (16/2/2025).

Pemkot memastikan stok dan distribusi elpiji bersubsidi tersebut tetap aman dan berjalan lancar sesuai kuota yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengawasan, menurut dia, setiap pangkalan tetap menerima alokasi gas sesuai jumlah yang telah ditetapkan.

"Dari sisi pasokan tidak ada masalah. Misal satu titik pangkalan alokasi seratus, tetap (dapat) seratus. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Sri Riswanti.

Menurut dia, jika terjadi kelangkaan di beberapa titik, hal itu lebih disebabkan perubahan perilaku konsumen yang khawatir akan kekurangan stok elpiji. Beberapa warga yang biasanya hanya memiliki satu tabung, kini mulai membeli lebih untuk stok.

Sri Riswanti mengatakan kuota elpiji 3 kg untuk Kota Yogyakarta pada tahun ini mengalami sedikit pengurangan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, penurunan tersebut disesuaikan dengan realisasi kebutuhan masyarakat pada 2024 yang hanya menyerap sekitar 98 persen dari kuota yang diberikan. Tahun ini, alokasi elpiji 3 kg untuk Kota Yogyakarta mencapai sekitar 22.000 metrik ton (MT).

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswana Migas untuk menjaga stabilitas stok dan harga di pasaran. Ia juga mengungkapkan pemerintah pusat telah mengizinkan kembali penjualan elpiji 3 kg ke pengecer, tetapi teknis pelaksanaannya masih dalam tahap koordinasi.

"Yang pasti stok aman tersedia. Yang kami jaga adalah ketersediaan barang itu ada, dan harganya tidak terlalu tinggi. Kuota masih cukup," ujar Veronica.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement