REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Suarasa Vol.9: Filosofi Rasa Jogja sukses digelar di Loteng 101 Hotel Tugu Yogyakarta, Jumat (14/3/2025). Acara ini merupakan rangkaian acara dari Gelora Rasa Ramadhan 2025 yang digelar Dje Djak Rasa yang berkolaborasi dengan Republika.
Acara ini berhasil menarik perhatian para peserta yang ingin menikmati sajian berbuka puasa dengan sentuhan budaya sekaligus memahami filosofi mendalam di balik setiap hidangan. Loteng Hotel 101 Tugu Yogyakarta pun menjadi lokasi ideal untuk penyelenggaraan acara seperti Suarasa Vol.9. Dengan konsep ruang makan yang hangat dan elegan, hotel ini berhasil menciptakan suasana nyaman bagi para peserta untuk menikmati setiap sajian.
Tidak hanya sekedar menjadi ajang berbuka bersama, tetapi acara ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berinteraksi langsung dengan chef dalam proses pembuatan makanan. Dengan suasana hangat dan penuh antusiasme, Suarasa Vol.9 menjadi wadah bagi para pencinta kuliner untuk mengeksplorasi kekayaan rasa dan makna dari makanan khas Yogyakarta.
Menu pembuka yang disajikan dalam acara ini adalah Manuk Nom, salah satu hidangan yang terbuat dari tape ketan hijau, telur, dan santan. Hidangan legendaris ini merupakan salah satu hidangan yang menjadi favorit Sri Sultan Hamengkubuwono VII dan VIII. Hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam yang tercermin dari bahan-bahan utamanya.
Manuk Nom menggunakan tape ketan hijau sebagai salah satu bahan utama. Tape ketan hijau ini melalui proses fermentasi yang melambangkan perjalanan hidup manusia dari fase awal hingga menjadi individu yang matang.

"Pencampuran bahan dalam makanan ini memiliki makna yang dalam, seperti bagaimana kehidupan manusia terbentuk dari berbagai pengalaman dan proses," ungkap pembaca acara yang juga salah satu founder Dje Djak Rasa, Annisa Rizki Astanti.
Yang menarik, Manuk Nom disajikan sebagai makanan pembuka, berbeda dengan tradisi dessert pada umumnya yang disajikan di akhir santapan. Pergeseran ini mencerminkan perubahan tradisi kudapan sejak era Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Dalam budaya kuliner Yogyakarta, makanan tidak hanya dinilai dari rasanya, tetapi juga dari cerita dan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.
Setelah menikmati hidangan pembuka, peserta diajak untuk mencicipi sajian utama berupa Ayam Bumbu Terasi. Hidangan ini merupakan kombinasi ayam renyah dengan bumbu terasi khas yang kaya akan cita rasa Nusantara. Tidak hanya itu, Ayam Bumbu Terasi disajikan dengan konsep kembulan tradisi makan bersama dalam satu wadah yang melambangkan kebersamaan dan kesederhanaan.
Sebagai pendamping, hidangan utama ini dilengkapi dengan sayur lodeh dan aneka sambal khas Yogyakarta. Kombinasi rasa gurih, pedas, dan segar dari menu utama ini memberikan pengalaman kuliner yang autentik sekaligus mengingatkan peserta pada akar budaya makan bersama yang masih dijunjung tinggi di masyarakat Jawa.
Hidangan penutup dalam acara Suarasa Vol.9 adalah Klanceng Seger, menu spesial dari Loteng Hotel yang memadukan irisan buah tropis khas Indonesia dengan saus madu klanceng. Hidangan ini memberikan sentuhan segar setelah menikmati sajian utama yang kaya rasa.
Buah-buahan tropis dipilih sebagai bahan utama karena mencerminkan kekayaan alam Indonesia. Saus madu klanceng yang berasal dari lebah lokal menambah cita rasa manis alami pada hidangan penutup ini. Peserta mengaku terkesan dengan kesegaran dan keunikan rasa dari Klanceng Seger, menjadikannya salah satu favorit dalam rangkaian menu fine dining.
Selain tiga menu utama tersebut, Loteng juga menyajikan hidangan khas berbuka puasa yang selalu hadir setiap bulan Ramadhan, yaitu kolak biji salak dan bir jawa. Kolak biji salak merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari ubi jalar, santan, dan gula merah. Rasanya manis dan lembut, cocok untuk dinikmati setelah seharian berpuasa.
"Bir jawa, meskipun namanya mengandung kata 'bir', sebenarnya adalah minuman tradisional tanpa alkohol yang terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, dan cengkeh," ujar Tanti.
Peserta Suarasa Vol.9 terlihat sangat antusias mengikuti rangkaian acara sejak awal hingga akhir. Tidak hanya menikmati hidangan lezat, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung tentang proses pembuatan makanan bersama chef profesional di Loteng Hotel.
Salah satu peserta mengungkapkan kepuasannya mengikuti acara ini. "Saya sangat senang bisa ikut Suarasa Vol.9. Acara seperti ini bukan hanya soal makan enak, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang filosofi makanan dan budaya kuliner Jogja," ujarnya.
Acara Suarasa Vol.9 ini sukses memberikan pengalaman kuliner yang tak hanya lezat, tetapi juga sarat filosofi dan budaya. Selain didukung oleh Loteng 101 Hotel Tugu Yogyakartaa, acara ini di antaranya disponsori oleh Mandiri Utama Finance, Bank Syariah Indonesia (BSI), Budi Mulia Dua Culinary School, Blue Heron Restaurant, Toko Baju Renang Danisha Distro, Warung Oseng Ndeso, Warong Spesial Sambal (SS), dan Avoskin.