REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah telah melakukan tes urine acak terhadap 30 petugas awak sarana perkeretaapian (ASP) di Stasiun Semarang Poncol. Hal itu dilakukan guna memastikan kesiapan kondisi fisik para petugas dalam menjalankan tanggung jawabnya masing-masing selama masa angkutan Lebaran.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengungkapkan, tes urine acak merupakan langkah preventif untuk memastikan seluruh petugas yang terlibat dalam operasional perkeretaapian, seperti kepala stasiun, masinis, asisten masinis, kondektur, polisi khusus kereta api, teknisi kereta api, petugas langsir, dan petugas negative check, bebas dari penyalahgunaan narkotika. Sebab PT KAI berkomitmen menciptakan perjalanan kereta api yang aman bagi masyarakat.
"Dengan memastikan seluruh awak dalam kondisi sehat, kami ingin memberikan pengalaman mudik yang nyaman dan penuh kebersamaan,” ujar Franoto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Sabtu (22/3/2025).
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan tes urine, para petugas dicek apakah terpapar zat-zat berbahaya seperti ganja, amfetamin, metamfetamin, ekstasi, kokain, dan benzodiazepin. Menurut Franoto, sebelum tes urine digelar, KAI bersama BNN juga telah mengadakan sosialisasi terkait bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza).
Franoto menilai, sosialisasi itu dapat memberikan pemahaman mendalam kepada para petugas mengenai risiko dan dampak negatif penyalahgunaan Napza, baik secara fisik maupun mental. "Dengan pemahaman ini, diharapkan para petugas lebih waspada terhadap risiko penyalahgunaan narkotika dan mampu mendeteksi dini tanda-tanda yang mengarah pada perilaku adiktif,” ucapnya.
PT KAI Daop 4 Semarang telah menetapkan masa angkutan mudik Lebaran dimulai sejak 21 Maret 2025 dan akan berlangsung hingga 11 April 2025.