Senin 19 May 2025 18:55 WIB

Jaga Estetika Kota, Kominfosan Yogya Tata Kabel Fiber Optik yang Semrawut

Skema penataan kabel menggunakan metode ducting atau penanaman kabel di dalam tanah.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Pemotongan kabel sebagai simbolis Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta telah menyelesaikan pogram percepatan atau quick wins 100 hari kerja Wali Kota Yogyakarta.
Foto: Wulan Intandari
Pemotongan kabel sebagai simbolis Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta telah menyelesaikan pogram percepatan atau quick wins 100 hari kerja Wali Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta telah menyelesaikan pogram percepatan atau quick wins yang disepakati sebagai bentuk komitmen dukungan pada 100 hari kerja Wali Kota Yogyakarta.

Kepala Dinkominfosan Kota Yogyakarta, Ignatius Trihastono menyampaikan ada empat yang dikerjakan selama quick wins tersebut antara lain mengimplementasikan data driven government, menghadirkan aplikasi pendukung Satu Kampung Satu Bidan, kemudian CCTV pemantauan sampah, serta penataan IPT jaringan fiber optik.

 

"Yang kita lakukan ini dalam rangka mendukung 100 hari program bapak Wali Kota Yogyakarta. Tetapi di dalam pelaksanaannya berkolaborasi terutama dengan teman-teman OPD yang ada di depan dari dinas sosial, dinas kesehatan, dukcapil, dan teman-teman OPD lainnya," kata Trihastono dalam acara peresmian selesainya quick wins Wali Kota Yogyakarta pada dinas komunikasi informatika dan persendian, Senin (19/5/2025).

 

Dia menjelaskan salah satu program yang dijalankan yakni penataan IPT jaringan fiber optik di berbagai ruas jalan di Kota Yogyakarta. Menurutnya, upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup warga kota melalui sektor pariwisata dan berbagai layanan digital yang lebih baik dan lebih cepat. Selain itu juga untuk menambah estetika mengingat Kota Yogya menjadi salah satu destinasi wisata favorit.

 

"Kami ingin menegaskan kota Yogyakarta adalah kota yang estetik sebagai kota pariwisata, tentunya dengan ketertataan insfratruktur telekomunikasi terutama kabel-kabel optik," ucapnya.

 

Selain untuk mewujudkan visual Kota Yogyakarta yang lebih tertata dan estetik, Ignatius menilai adanya kabel yang semrawut juga rentan terhadap keselamatan pengguna jalan. Maka dari itu, penataan tersebut sebagai antisipasi terkait potensi terdampak bencana alam dan aktivitas rutin warga. 

 

Skema penataan kabel itu menggunakan metode ducting atau penanaman kabel di dalam tanah. Ia mengungkap, sudah ada beberapa ruas jalan yang dilakukan ducting, seperti di Jalan Sudirman, Cik Ditiro, C Simanjuntak yang dalam pengerjaannya melibatkan kolaborasi bersama pihak swasta.

 

"Sekitar 2,1-2,2 kilometer, itu yang benar-benar dikerjakan secara kolaborasi," ucapnya.

 

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyampaikan terima kasih atas komitmen OPD dalam menjalankan program quick wins 100 hari kerja tersebut. Dia sepakat bahwa menata jaringan kabel fiber optik di berbagai ruas jalan, termasuk yang menjadi prioritas yakni di jalan protokol dan kawasan Sumbu Filosofi itu untuk meningkatkan estetika dan keamanan wisatawan di Kota Yogyakarta.

 

Menurutnya, kabel melintang atau semrawut itu tidak estetik. Terlebih lokasinya di sejumlah kawasan strategis dan ikonik yang alhasil mengganggu visual dan nilai estetika penataan Kota Yogya dengan ragam predikatnya.

 

"Ekspektasinya Jogja akan bebas kabel seperti itu. (Saya berupaya) semaksimal mungkin, sumbu filosofi lebih-lebih yang kita prioritas kan untuk bebas dari kabel-kabel itu. (Sehingga tampilan) kota jadi estetik seperti kota modern umumnya," ucap Hasto.

 

Saat ditanya target penataan kabel di seluruh ruas jalan Kota Yogyakarta, Hasto hanya menyampaikan harapannya dengan berbagai program quick wins yang dibuat oleh masing-masing perangkat daerah tersebut akan membawa perubahan yang signifikan untuk Kota Yogyakarta.

 

"Harapannya, saya kan menjabat selama lima tahun ini, tentunya tidak gampang termasuk ducting ini. Kalau saya itu inginnya tiga tahun ini sudah rapi, sudah banyak kabel yang tertanam di dalam tanah," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement