Jumat 12 Sep 2025 01:04 WIB

Kunjungan Alissa Wahid Dorong Keluarga Cari Kejelasan Penyebab Kematian Iko Juliant

Kepolisian telah menyatakan Iko meninggal akibat mengalami kecelakaan sepeda motor.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Direktur Jaringan Gusdurian, Alissa Qothrunnada Wahid, memberikan keterangan kepada media seusai mengunjungi kediaman almarhum Iko Juliant Junior pada Rabu (10/9/2025). Iko merupakan mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Angkatan 2024 yang penyebab kematiannya masih dipertanyakan sejumlah pihak, meski polisi telah menyatakan bahwa ia meninggal akibat kecelakaan.
Foto: REPUBLIKA/Kamran Dikarma
Direktur Jaringan Gusdurian, Alissa Qothrunnada Wahid, memberikan keterangan kepada media seusai mengunjungi kediaman almarhum Iko Juliant Junior pada Rabu (10/9/2025). Iko merupakan mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Angkatan 2024 yang penyebab kematiannya masih dipertanyakan sejumlah pihak, meski polisi telah menyatakan bahwa ia meninggal akibat kecelakaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum (IKA-FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengapresiasi perhatian dan kunjungan Direktur Jaringan Gusdurian, Alissa Qothrunnada Wahid, ke kediaman almarhum Iko Juliant Junior. Kunjungan Alissa disebut menyuntikkan semangat kepada ibunda Iko untuk mencari kejelasan perihal kematian putranya. 

"Kami senang sekali dikunjungi oleh Mba Alissa Wahid; beliau sebagai tokoh guru bangsa, anak dari Gus Dur mengunjungi keluarga. Tentu saja itu membuat semangat dan dukungan moril keluarga, ibunya semakin semangat untuk mencari titik terang bagaimana meninggalnya Iko," kata anggota PBH IKA-FH Unnes, Naufal Sebastian, Kamis (11/9/2025). 

Baca Juga

PBH IKA-FH Unnes saat ini menjadi perwakilan hukum dari keluarga Iko. Iko diketahui merupakan mahasiswz FH Unnes Angkatan 2024. Menurut Naufal, Alissa memberi perhatian khusus pada kasus Iko karena dia menjadi satu dari sepuluh orang yang tewas selama serangkaian aksi unjuk rasa koalisi masyarakat sipil di berbagai daerah pada akhir Agustus lalu. 

"Biar bagaimanapun, Iko meninggal dalam rentetan prahara Agustus, ada sepuluh orang meninggal, Iko salah satunya. Hanya kemudian Iko meninggal masih dalam misteri dan kejanggalan," kata Naufal. 

Kepolisian telah menyatakan Iko meninggal akibat mengalami kecelakaan sepeda motor. Mereka pun mengeklaim telah mengamankan CCTV yang memperlihatkan momen sepeda motor Iko menubruk bagian belakang dari sepeda motor lain di Jalan Veteran, Kota Semarang, pada dini hari tanggal 31 Agustus 2025. 

"Polisi menyampaikan ada CCTV dan lain sebagainya, tapi sampai sekarang faktanya belum kita lihat," kata Naufal seraya menyinggung bahwa Alissa Wahid juga mendesak kepolisian agar segera merilis rekaman CCTV tersebut. 

Naufal meminta masyarakat yang mempunyai dokumentasi foto atau video, terkait peristiwa tanggal 30-31 Agustus 2025, terutama di Jalan Veteran, apalagi memperlihatkan insiden kecelakaan yang dialami Iko, agar segera menghubungi PBH IKA-FH Unnes. "Supaya itu bisa menjadi bukti ke depan," katanya. 

"Keluarga (Iko) sederhana sebenarnya; hanya ingin minta kejelasan, 'Anak saya meninggalnya kenapa?'," tambah Naufal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement