Jumat 03 Oct 2025 19:45 WIB

Korban Meninggal Bertambah, Total 9 Santri Ponpes Sidoarjo Meninggal, 2 Ditemukan di Tempat Wudhu

Keduanya ditemukan tertimpa reruntuhan di area tempat wudhu.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Kondisi di dekat lokasi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat (3/10/2025).
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Kondisi di dekat lokasi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat (3/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Proses pencarian korban ambruknya bangunan tiga lantai Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali menunjukkan perkembangan. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi empat jenazah santri dari balik puing reruntuhan pada Jumat (3/10/2025) pagi hingga siang hari.

Dua dari empat korban yang berhasil ditemukan hari ini, dievakuasi pada pagi hari pukul 07.30 WIB dan 07.36 WIB. Keduanya ditemukan tertimpa reruntuhan di area tempat wudhu.

"Hari Jumat tanggal 3 Oktober 2025, tadi sekitar pukul 07.30 kita berhasil mengekstraksi lagi satu santri kita, kemudian satu lagi berhasil kita ekstraksi juga pada pukul 07.36, yang kedua-duanya kita ekstraksi dari tempat wudhu," ungkap Direktur Operasi Basarnas selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, Jumat (3/10/2025).

Menurut Yudhi, posisi dua korban saat ditemukan memang berada di tempat wudhu. Tim SAR belum bisa memastikan apakah para korban berada di lokasi tersebut karena hendak berwudhu atau tengah melintas seusai salat.

"Saya tidak tahu apakah korban mau wudhu atau setelah shalat lewat tempat wudhu," ucapnya.

Sementara itu, Nanang Sigit, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya sekaligus On Scene Commander (OSC) menambahkan pada pukul 10.17 WIB, tim kembali menemukan jenazah ketiga di sektor A2, bagian belakang bangunan utama. Korban ditemukan dalam kondisi tertimpa reruntuhan beton.

"Kemudian (jenazah) yang ketiga kami evakuasi tidak jauh dari itu masih di sektor A2 akan tapi lebih ke sisi sebelah kiri. Untuk korban ketiga ini kondisi meninggal dunia dan posisinya saat itu di bawah dari betonan seperti itu," ujar Nanang.

Jenazah keempat hari ini ditemukan di sektor A4 dan berhasil dievakuasi pada pukul 11.34 WIB. Seluruh korban selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi.

Dalam keterangannya, Nanang juga menjelaskan evakuasi menggunakan kombinasi alat ekstrikasi tanpa alat berat untuk menjangkau area sensitif di belakang bangunan. "Kami sudah koordinasikan dengan tim yang melaksanakan atau menggunakan alat berat, di situ posisi yang aman ya atau tidak terpengaruh dengan getaran ataupun kemungkinan keruntuhan dari konstruksi karena alat pergunakan alat berat tadi," ungkapnya.

Hingga siang ini, jumlah korban meninggal dunia yang telah berhasil dievakuasi tercatat mencapai sembilan orang. Sementara dari data 58 santri yang sebelumnya dinyatakan diduga masih berada ditimbunan reruntuhan bangunan itu masih ada 54 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

Keempat jenazah tersebut segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Berikut identitas korban meninggal:

1. Maulana Ibrahimific (15) warga Bangkalan berdomisili Surabaya

2. Mashudul Haq (14) asal Surabaya

3. Muhammad Sholeh (22) asal Bangka Belitung

4. Rafi Catur Okta Mulya (17) warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

5. Mochammad Agus Ubaidillah (14) warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

6. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.30 WIB

7. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.36 WIB

8. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 10.19 WIB

9. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 11.34 WIB

Sejumlah ambulans dan personel medis terus disiagakan di lokasi kejadian untuk mempercepat penanganan jika korban tambahan ditemukan. Harapan keluarga korban masih tertuju pada upaya pencarian yang kini memasuki hari kelima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement