Ahad 16 Nov 2025 07:31 WIB

Cinta Ditolak, Pisau Dapur Bertindak: Kejamnya Lukas yang Habisi Nyawa Janda Satu Anak di Gamping

Pelaku sempat menenggak Baygon sebelum ditangkap.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Pelaku pembunuhan perempuan di Gamping dirilis oleh Polresta Sleman, Kamis (6/11/2025).
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Pelaku pembunuhan perempuan di Gamping dirilis oleh Polresta Sleman, Kamis (6/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sakit hati karena cintanya ditolak, menjadi alasan Lukas Budi Widodo (54 tahun) menghabisi nyawa kekasihnya RI (38 tahun) dengan cara kejam. Pelaku membunuh RI di rumah kontrakannya di Mejing Wetan, Gamping, Sleman, Selasa (4/11/2025). Satu jam setelah kejadian, pelaku yang merupakan warga Ngemplak, Sleman diringkus polisi saat bersembunyi di makam orang tuanya.

Dalam rilis pengungkapan kasus di Polresta Sleman, LBW dihadirkan secara langsung  di hadapan awak media. Ia sudah bisa berjalan sendiri setelah saat ditangkap sempat menenggak racun serangga, baygon dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

LBW berjalan dengan tangan terborgol dan digiring oleh dua petugas menuju ruangan. Tampak polisi juga menampilkan beberapa barang bukti seperti baju milik tersangka, pisau dapur yang digunakan pelaku, sepatu.

"Kejadian tersebut pelakunya adalah LBWP usia 54 tahun, laki-laki, wiraswasta, alamat Ngemplak, Sleman," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Matheus Wiwit saat rilis kasus di Aula Polresta Sleman, Kamis (6/11/2025).

AKP Wiwit mengatakan kasus ini terungkap berkat kecepatan petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menelusuri rekaman CCTV di sekitar rumah korban. "Pelaku dari yang sudah kita identifikasi kemudian diketahui berada di Magelang dan dilakukan pengejaran saat itu juga kemudian dapat kita amankan di Secang, Magelang. Di sana keadaan pelaku hampir tidak sadarkan diri karena sudah meminum baygon sehingga mengalami keracunan," ujarnya.

photo
Jenazah RI saat dievakuasi petugas dari lokasi kejadian di Dusun Mejing Wetan, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman. - (Wulan Intandari/ Republika)

Dari hasil pemeriksaan, pelaku diketahui tega menghabisi korban karena sakit hati cintanya ditolak. Pelaku menggorok leher korban menggunakan pisau dapur sebelum meninggalkan lokasi. 

Di tubuh korban sendiri tidak hanya didapati luka sayatan di leher. Namun ada juga luka di pipi sebelah kanan, batok kepala depan yang pecah, dan memar bahu kanan maupun kiri.

Korban sendiri, kata Wiwit, sempat melakukan perlawanan dengan menggigit ibu jari pelaku sebelum akhirnya dihabisi oleh LBW.  "Pelaku datang bukan untuk pembunuhan, spontan (usai terjadi percekcokan antara korban dan pelaku -red)," kata dia.

"Pelaku melakukan perbuatan itu karena sakit hati, karena cintanya yang ditolak. Dan saat itu, pelaku mendatangi korban lalu terjadi penyiksaan sebentar di kontrakan korban, kemudian pelaku emosi, dan akhirnya, pelaku jadi emosi dan membanting korban sampai korban mati," ungkapnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika DIY Jateng & Jatim (@republikajogja)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement