REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan kegiatan tadabbur alam di Padukuhan Mojosari, Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Kegiatan ini diinisiasi oleh KKN UAD Unit II B2 dalam rangka mendekatkan anak dengan alam.
Panitia program tadabbur alam, Wiwik mengatakan, kegiatan ini dilakukan karena keprihatinan terhadap anak-anak yang saat ini waktunya banyak disibukkan dengan gadget. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 saat ini kegiatan anak juga banyak dilakukan dengan memanfaatkan gadget, salah satunya pembelajaran secara daring (online).
"Kegiatan tersebut sangat penting dilakukan, selain mendekatkan dengan alama, kegiatan ini juga akan lebih dekat dengan agama. Yang tidak kalah pentingnya waktu anak-anak tidak bergantung pada gadget," katanya, Selasa (1/3/2022).
Wiwik menyebut, tadabur alam merupakan kegiatan belajar mengenal alam secara langsung, sehingga menambah pengetahuan tentang alam. Melalui kegiatan tersebut, katanya, anak-anak akan lebih dekat dengan alam dan diharapkan dapat melestarikan alam.
"Dengan adanya tadabbur alam membuat anak-anak merenungi dan menghayati segala ciptaan Allah yang ada di langit dan di bumi. Jika mereka lebih dekat dengan alam, maka aka ada kemungkinan mau melestarikan dan menjaga keberadaannya," ujar Wiwik.
Ada puluhan anak-anak yang mengikuti kegiatan tadabbur alam ini. Mulai dari santri TPA, termasuk remaja yang ada di kampung Mojosari.
Kegiatan tadabbur alam ini dibuat dengan mendirikan empat posko. Wiwik menjelaskan, tiap posko diberikan tantangan yang berbeda-beda. Di posko pertama, anak-anak diberikan tantangan untuk menjawab pertanyaan terkait materi dasar keagamaan.
Pada posko kedua, anak-anak diberikan tantangan agar dapat menyusun ayat-ayat Alquran. "Posko ketiga hafalan doa sehari-hari, posko keempat menyanyikan yel-yel," jelasnya.
Salah satu remaja yang mengikuti kegiatan tadabbur alam, Zaki Alfaris, mengaku menikmati kegiatan tersebut. Pasalnya, kegiatan sehari-hari banyak ia habiskan hanya untuk bermain game di rumah.
"Bermain game di rumah sampai bosan, sekarang menjadi ada kegiatan yang bagus bagi adik-adik dan bagi saya. Senang dan lucu bisa melihat anak-anak kecil bekerja sama dalam melakukan kegiatan tadabbur alam," kata Zaki.