REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar UMY Career Fair 2023 pada 4-5 Juli 2023 di Aula Masjid KH Ahmad Dahlan, UMY. Sebanyak 26 perusahaan dan institusi dihadirkan dalam acara job fair ini.
Menurut Kepala Divisi Career Development Center UMY, Puthut Ardianto, ada sebanyak 762 peserta yang mendaftar UMY Career Fair.
"Yang kami hadirkan di sini tidak hanya perusahaan, tapi juga institusi untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi," ujar Kepala Divisi Career Development Center UMY, Puthut Ardianto dalam pembukaan UMY Career Fair, Selasa (4/7/2023).
Career Development Center UMY telah melakukan survei pada sekitar 5021 alumni UMY. Dari jumlah tersebut, sebanyak 41 persen telah memiliki pekerjaan pertama, 18 persen melanjutkan ke jenjang S2, 12 persen berwirausaha, 27 persen tengah mencari pekerjaan, dan sisanya dua persen tidak bekerja.
Acara ini dihadirkan bagi 27 persen alumni tersebut. Sedangkan dari 762 peserta yang mendaftar UMY Career Fair, sebanyak 83 persen merupakan alumni UMY, dan 17 persen alumni kampus sekitar. Sementara itu dari total jumlah peserta, 71 persen di antaranya merupakan alumni, dan 29 persen masih mahasiswa.
Rektor UMY Prof Gunawan Budiyanto mengatakan bahwa saat ini UMY telah meraih peringkat 10 besar nasional dalam bidang kemahasiswaan. Beberapa program kemahasiswaan unggulan UMY salah satunya adalah Career Fair ini.
Beberapa waktu lalu UMY meluncurkan program kemahasiswaan baru yang merupakan bagian dari program Green Campus dan mendorong gaya hidup eco friendly pada mahasiswa. Program bertajuk Serasa Masa (Selasa Sarapan Bersama Mahasiswa) itu menyediakan sarapan gratis kepada mahasiswa setiap Selasa.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Istirul Widilastuti berharap acara Career Fair ini dapat menjawab kebutuhan tenaga kerja dan membantu menurunkan tingkat pengangguran terbuka.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bantul, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2022 sebesar 4,02 persen, dan Februari 2023 mengalami penurunan 0,12 persen menjadi 3,97 persen, dan tingkat partisipasi kerja naik menjadi 2,75 persen.
Sedangkan jumlah angkatan kerja pada 2023 sebanyak 563 ribu orang. "Penyerapan kerja relatif lebih rendah dibandingkan jumlah angkatan kerja setiap tahunnya, ketidakseimbangan antara persediaan dan kebutuhan tenaga kerja baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diperlukan masa kerja menjadi kendala dalam proses penempatan tenaga kerja," ujar Istirul.
Menurutnya ini membutuhkan perhatian dari semua pihak dimana dibutuhkan kolaborasi dan sinergi ke depan untuk membantu untuk menurunkan angka pengangguran di Bantul. "Harapan kami meskipun step by step, bisa diturunkan," katanya.