Ahad 29 Oct 2023 07:15 WIB

Jangkau Medan Sulit, Pemadaman Kebakaran Gunung Merbabu Pakai Water Boombing

Angin kencang yang tidak tentu arahnya menyulitkan pemadaman.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Satyawan Pudyatmoko, memberikan keterangan seputar penanganan kebakaran Gunung Merbabu.
Foto: Bowo Pribadi/Republika
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Satyawan Pudyatmoko, memberikan keterangan seputar penanganan kebakaran Gunung Merbabu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah akan melakukan teknik bom air atau water boombing untuk menangani kebakaran hutan di kawasan Gunung Merbabu di Jawa Tengah

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, mengatakan upaya tersebut dilakukan mengingat upaya pemadaman manual terkendala dengan medan yang sulit.

Kebakaran kawasan hutan Gunung Merbabu telah mencakup kawasan Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang. "Puncak gunung sulit dicapai oleh manusia maupun kendaraan. Selain itu angin kencang yang tidak tentu arahnya menyulitkan pemadaman," katanya.

Menurut dia, upaya untuk melokalisasi api agar tidak menyebar juga sudah diupayakan. Meski demikian, ungkap dia, upaya pemadaman dari udara tetap dibutuhkan. "Kami sudah minta batuan BNPB untuk memadamkan dengan water boombing," jelasnya.

Dari laporan sementara, luas kawasan yang terbakar mencapai sekitar 400 hektare. Terpisah, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan evakuasi terhadap warga yang terdampak kebakaran hutan sudah dilakukan.

Ia menyebut terdapat 91 orang warga yang dievakuasi ke Balai Desa Batur maupun ke sanak keluarganya. Menurut dia, berbagai kebutuhan warga di pengungsian sudah disiapkan, seperti selimut, handuk, hingga pendirian dapur umum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement