Jumat 23 Feb 2024 16:04 WIB

Peternak di Lumajang Diminta Antisipasi Penyakit LSD

DKPP Lumajang menyediakan vaksin LSD untuk hewan ternak.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas menyuntikkan vaksin lumpy skin disease (LSD) pada sapi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Petugas menyuntikkan vaksin lumpy skin disease (LSD) pada sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menyiapkan vaksin untuk hewan ternak dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit lumpy skin disease (LSD). Para peternak pun diminta segera bertindak jika ada hewan ternak yang diduga terjangkit LSD.

Petugas dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang melaporkan adanya ternak yang terjangkit LSD, namun jumlah kasusnya belum dipastikan. 

Baca Juga

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Lumajang Endra Novianto mengatakan, petugas puskeswan mendata hewan ternak yang diduga terjangkit LSD. “Saya mengimbau kepada para peternak untuk segera menghubungi petugas di puskeswan terdekat jika membutuhkan bantuan,” kata dia, Kamis (22/2/2024).

Menurut Endra, penyakit LSD pada hewan ternak ini tidak mematikan tetapi dapat menyebabkan penurunan berat badan pada hewan ternak sehingga dapat merugikan peternak. Karenanya, diharapkan peternak dapat melakukan antisipasi dan bertindak cepat ketika ada hewan ternak yang terindikasi terjangkit LSD.

“Virus itu dapat disembuhkan dan memiliki tingkat kematian yang rendah apabila ditangani dengan cepat,” kata Endra.

Endra mengatakan, Pemkab Lumajang sudah mendapat pasokan vaksin LSD dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Menurut dia, peternak yang membutuhkan vaksin dapat menghubungi petugas. Ia mengatakan, vaksin LSD ini gratis tetapi jumlahnya terbatas.

Endra berharap potensi penyebaran penyakit LSD pada hewan ternak ini bisa ditekan. “Kami juga meminta masyarakat tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi ternak mereka dari penyakit LSD,” kata Endra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement