Kamis 07 Mar 2024 13:22 WIB

Pria di Sragen Ditemukan Tewas Tergantung, Diduga Terlilit Utang Puluhan Juta

Polisi sudah melakukan olah TKP di lokasi pria itu ditemukan.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Jenazah.
Foto: Mgrol120
(ILUSTRASI) Jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN — Seorang pria berinisial AS (45 tahun), warga Sumengko, Kelurahan Sragen Tengah, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dalam kondisi tergantung. Sebelum meninggal, korban diduga terlilit utang di tempatnya bekerja. 

Kepala Polres (Kapolres) Sragen AKBP Jamal Alam mengatakan, pria tersebut ditemukan dalam kondisi tergantung oleh tetangganya pada Kamis (7/3/2024), sekitar pukul 03.45 WIB. Saat itu, menurut dia, salah satu saksi, yang hendak mencuci piring, melihat pintu belakang rumah korban terbuka.

Baca Juga

“Setelah itu, ia (saksi) menuju dapur untuk membuang sampah dari dapur ke tempat sampah. Di jemuran melihat korban sudah dalam keadaan menggantung, menggunakan selendang warna hitam,” kata Kapolres, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Melihat hal itu, saksi memanggil warga lainnya untuk mengecek kondisi korban. “Meminta bantuan kepada warga sekitar untuk memastikan keadaan korban dan korban diketahui sudah meninggal dunia,” ujar Kapolres.

Setelah mendapat laporan itu, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menurut Kapolres, berdasarkan hasil olah TKP, keterangan sejumlah saksi, dan pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Ia mengatakan, korban diduga mengakhiri hidupnya sendiri. Hal itu disebut terlihat juga dari bekas ikatan pada leher korban.

Berdasarkan informasi dari beberapa saksi, Kapolres mengatakan, korban diduga memiliki utang di tempatnya bekerja. Menurut dia, korban diduga mengakhiri hidup karena malu memiliki utang. “Menurut saksi, korban merasa malu memiliki utang di kantor sebesar Rp 45 juta,” katanya.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement