REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menerima para peserta Program pertukaran Muslim Australia-Indonesia (AIMEP) 2024. Hal itu ditandai dengan kunjungan tujuh pemimpin komunitas Muslim Australia ke Indonesia, yang dihadiri oleh para delegasi dari Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP), delegasi Dewan Pusat Aisyiyah, dan delegasi dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Rabu (18/9/2024).
Sekretaris Umum pimpinan pusat Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochiman, dalam sambutannya berharap bahwa forum ini akan menjadi ide baru untuk kolaborasi dengan sekelompok negara.
"Kami berharap bahwa ini akan menjadi forum untuk ide-ide baru dan kolaborasi dengan sekelompok negara, Asia dan Australia, khususnya Indonesia dan Australia," kata Tri.
Delegasi dari Australia AIMEP 2024, Ruhee Meghani menjelaskan bahwa program AIMEP sangat penting untuk memperkuat ikatan dalam komunitas.
"Seperti yang kita ketahui di Australia terdapat komunitas multikultural yang berkembang sangat cepat, sehingga program seperti ini sangat penting untuk meningkatkan dialog dan memperkuat komunitas internasional," katanya.
Ruhee Meghani juga menambahkan banyak komunitas yang berkegiatan dengan komunitas muslim Indonesia, seperti Famale Leadership yang membahas tentang pentingnya representasi perempuan dalam politik.
"Untuk membuat perubahan di masyarakat yang beragam itu, kita perlu representasi di semua level, termasuk level pengambilan keputusan yang penting," katanya.
Delegasi dari Australia AIMEP 2024, Noah Chown yang turut hadir memberikan pandangannya menyatakan sangat terkesan dengan program AIMEP 2024 ini karena mampu menghasilkan hubungan timbal balik yang luar biasa dan saling menguntungkan antara berbagai komunitas.
"Saya merasa bahwa program ini benar-benar membantu kami menjadi lebih baik dan memberikan, dampak positif bagi komunitas kami," katanya.
Noah Chown pun berharap pada tahun-tahun berikutnya program ini masih tetap aktif.