Rabu 05 Mar 2025 13:29 WIB

Walkot Yogya Tolak Mobil Dinas Baru, Minta Anggaran Rp 3 M Dialihkan untuk Tangani Sampah

Hasto memiliki program untuk percepatan solusi tata kelola sampah perkotaan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas sampah gabungan merapihkan tumpukan sampah di depo penampungan sampah sementara Kotabaru, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas sampah gabungan merapihkan tumpukan sampah di depo penampungan sampah sementara Kotabaru, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Persoalan sampah menjadi prioritas utama yang ditangani Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo. Hasto bau-baru ini bahkan mengalihkan belanja mobil dinas sebesar Rp 3 miliar untuk penanganan sampah.

Anggaran mobil dinas itu dialokasikan untuk pengadaan gerobak angkutan sampah perkotaan di Kota Yogyakarta. Keputusan ini pun diapresiasi sejumlah pihak.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menuturkan, pengalihan anggaran mobil dinas ini dapat membantu percepatan masalah sampah perkotaan di Kota Yogyakarta. Sebab, masalah sampah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Kota Yogyakarta.

“Ide Wali Kota Yogyakarta, dokter Hasto Wardoyo patut didukung semua pihak. Solusi sampah perkotaan perlu segera direalisasikan, kurangi penumpukan di depo dengan tata kelola sampah yang lebih baik,” kata Eko di Yogyakarta, Rabu (5/3/2025).

Eko menuturkan, Hasto memiliki program untuk percepatan solusi tata kelola sampah perkotaan sesuai janjinya dalam kampanyenya pada Pilkada 2024. Sampah perkotaan ke depan, katanya, perlu dikelola lebih baik dan membutuhkan partisipasi masyarakat.

Menurutnya, upaya mewujudkan Kota Yogyakarta lebih bersih, terbebas dari sampah sangat mendesak dikerjakan. Untuk itu, kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta perlu didorong untuk lebih baik dalam tata kelola sampah yang masih menjadi persoalan.

"Solusi sampah perkotaan mendesak segera dikerjakan begitu Wali Kota Yogyakarta dan Wakil Wali Kota Yogyakarta dilantik. Pilihan alihkan alokasi anggaran mobil dinas guna pengadaan gerobak sampah rasanya lebih bermanfaat," ucap Eko.

Dengan adanya pengalihan alokasi anggaran mobil dinas itu untuk penanganan sampah, Eko juga mengingatkan untuk dikawal agar pelaksanaannya berjalan dengan baik. Diharapkan nantinya pengalihan anggaran ini untuk pengadaan gerobak sampah sesuai dengan ketentuan.

"Prosesnya bisa dilakukan di perubahan APBD 2025. Saya yakin masyarakat senang dengan pengalihan anggaran mobil dinas senilai Rp 3 miliar ini digunakan untuk membantu masyarakat atasi masalah sampah dengan dibelanjakan gerobak sampah bagi setiap RW se-Kota Yogyakarta,” jelasnya.

Seperti diketahui, Hasto menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya maupun untuk Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan. Ia justru mengalihkan anggaran mobil dinas baru ini untuk menangani persoalan sampah.

“Lebih baik mobil yang mau dibelikan untuk saya dan untuk Pak Wakil itu kan paling enggak anggarannya bisa jadi hampir Rp 3 miliar. Itu kan lebih baik kita pakai untuk bikin gerobak sampah,” kata Hasto.

“Makanya dengan mekanisme yang ada, anggaran yang untuk beli mobil itu akan saya refocusing untuk di (APBD) perubahan, saya pakai untuk bikin gerobak sampah,” ucap Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement