Kamis 21 Aug 2025 13:48 WIB

Gus Yasin Ingin Korban Tewas Kebakaran Sumur Minyak Blora Peroleh Santunan Pemerintah

Untuk korban-korbannya kami sudah memberikan perlindungan lewat dinas sosial.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen.
Foto: jatengprov
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin mengatakan Pemprov Jateng telah mengusulkan agar korban tewas akibat ledakan dan kebakaran sumur minyak rakyat di Dusun Gendono, Desa Gandu, Bogorejo, Kabupaten Blora, Jateng mendapatkan santunan. Insiden tersebut menyebabkan tiga warga tewas. 

"Untuk korban-korbannya kami sudah memberikan perlindungan lewat dinas sosial kami untuk mengusulkan supaya korban yang meninggal mendapatkan santunan dari pemerintah," kata Taj Yasin kepada awak media di Jakarta ketika ditanya perihal penanganan korban ledakan sumur minyak rakyat di Blora, Rabu (20/8/2025). 

Menurut Taj Yasin, sebelum terjadinya insiden kebakaran, masyarakat yang tinggal di sekitar Dusun Gendono memperoleh manfaat ekonomi cukup besar dari sumur minyak terkait. "Tapi ini yang memang harus kita edukasi, kita tahu di daerah Blora, Bojonegoro, itu banyak sumur-sumur (minyak) tua yang pengelolaannya harus didampingi pemerintah atau yang ahlinya," ujarnya. 

Dia menambahkan, pendampingan tersebut bertujuan agar insiden kebakaran sumur minyak seperti yang terjadi di Dusun Gendono tidak kembali terulang. Hingga berita ini ditulis, kebakaran sumur minyak rakyat di Dusun Gendono belum bisa dipadamkan. 

Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, Muhammad Chomsul, mengatakan, sumur minyak rakyat yang terbakar di Dusun Gendono merupakan sumur tradisional dan berbentuk cenderung lebar dengan kedalaman diperkirakan mencapai 180 meter. "Titik sumber apinya itu tidak diketahui. Berbeda dengan sumur bor yang titiknya kan mudah, sehingga mudah diketahui sumber apinya kemudian ditutup," ucapnya ketika diwawancara pada Selasa (19/8/2025). 

"Nah yang (di Dusun Gendono) ini tidak; ia sumur tradisional, cenderung lebar, sehingga untuk menutup sumber apinya itu belum bisa. Apalagi di situ apinya besar," tambah Chomsul

Dia menjelaskan, BPBD bersama para otoritas terkait masih berusaha melokalisasi kobaran api agar tidak menyebar. Caranya dengan membangun tanggul-tanggul di sekitar sumur. 

Guna mengantisipasi hal tak terduga, warga yang tinggal di sekitar sumur minyak Dusun Gendono juga telah dievakuasi. "Total yang diungsikan itu ada 303 KK, 760 jiwa. Itu tersebar di tiga lokasi," ucap Chomsul. 

Dia menambahkan, di antara mereka yang dievakuasi, ada yang memilih tinggal di rumah kerabatnya. Namun ada pula yang tinggal di tempat penampungan yang disediakan BPBD.

"Untuk kebutuhan mereka, untuk pemenuhan logistik makanan, sudah ada dukungan dari BPBD. Dari Dinsos juga sudah membuat dapur umum," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement