Selasa 26 Aug 2025 11:15 WIB

Korban Ledakan Sumur Minyak di Blora Bertambah, Satu Pasien Dirawat di RS Sardjito Meninggal

Jenazah Yetty telah dibawa pulang ke kampung halamannya di Blora untuk dimakamkan.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan menyampaikan kondisi terkini pasien korban anak dalam insiden ledakan sumur minyak ilegal di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (25/8/2025).
Foto: Wulan Intandari
Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan menyampaikan kondisi terkini pasien korban anak dalam insiden ledakan sumur minyak ilegal di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (25/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan sumur minyak ilegal yang terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kembali bertambah. Yetty (30), seorang ibu asal Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, yang sebelumnya dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (23/8/2025) malam setelah satu pekan menjalani perawatan intensif.

Kabar duka itu disampaikan oleh Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, yang mengonfirmasi bahwa Yetty menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu lalu pukul 23.06 WIB.

"Ibunya berpulang dua hari lalu. Satu minggu persis (pasca mendapatkan perawatan di RS Sardjito -Red), hari Sabtu jam 23.06 WIB," katanya saat dijumpai di Gedung Administrasi Pusat RSUP Dr. Sardjito, Senin (25/8/2025).

Jenazah Yetty telah dibawa pulang ke kampung halamannya di Blora untuk dimakamkan. Sebelumnya, diketahui bahwa rumah Yetty ikut terdampak karena hanya berjarak sekitar 15 meter dari lokasi pengeboran minyak ilegal yang meledak.

Akibatnya, Yetty mengalami luka bakar serius akibat insiden ledakan sumur minyak ilegal yang terjadi beberapa waktu lalu. Tingkat luka bakar yang dialaminya mencapai 75 persen di sekujur tubuh, dan kondisinya dinyatakan sangat berat.

"Karena kondisi klinisnya berat sehingga upaya penyelamatan beliau belum mampu dilakukan," ucap Banu.

Dengan meninggalnya Yetty, jumlah korban tewas akibat peristiwa tersebut kini menjadi empat orang. Tiga korban lain yang lebih dulu dinyatakan meninggal dunia adalah Tanek, Sureni, dan Warsini. 

Sementara itu, anak Yetty, Abu Dabi (1 tahun 9 bulan), yang juga menjadi korban dalam peristiwa tersebut, masih menjalani perawatan intensif di unit luka bakar RSUP Dr. Sardjito.

Banu menyampaikan kondisinya belum menunjukkan perkembangan sejak di rujuk untuk mendapatkan perawatan di RSUD Sardjito. Luka bakar yang dialami Abu Dabi mencapai 63 persen, di mana area luka dominan di bagian depan tubuh. Saat ini, ia masih dalam kondisi koma dan bergantung pada ventilator untuk bernapas.

"Kondisi critical pasien anak itu belum terlewati. Kami mohon doa bersama kepada seluruh masyarakat agar pasien anak dapat survive," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement