Ahad 16 Nov 2025 14:24 WIB

Korban Tewas Longsor Cilacap Bertambah Jadi 13 Jiwa, 10 Korban Masih Hilang

Bencana longsor di Desa Cibeunying baru pertama kali terjadi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). BNPB melanjutkan proses pencarian korban di hari ketiga pada wilayah yang terdampak longsor dengan luasan mencapai 6,5 hektar dan dibagi menjadi sektor A dan B utnuk memudahkan proses pencarian.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). BNPB melanjutkan proses pencarian korban di hari ketiga pada wilayah yang terdampak longsor dengan luasan mencapai 6,5 hektar dan dibagi menjadi sektor A dan B utnuk memudahkan proses pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban hilang akibat longsor di Dusun Tarukahan dan Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Hingga Ahad (16/11/2025) siang sekitar pukul 13:00 WIB, terdapat 10 korban yang belum ditemukan. 

"Dua korban dari 12 yang masih hilang baru ditemukan. Masih dalam pencarian 10 korban. Total korban yang harus ditemukan itu 23, sudah ketemu ada 13, berarti tinggal 10 lagi," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, ketika dihubungi Republika dan ditanya perihal perkembangan pencarian korban longsor di Dusun Tarukahan dan Cibuyut. 

Baca Juga

Bergas mengatakan, saat ini proses pencarian korban sudah memasuki hari keempat. Sebanyak 950 personel, terdiri dari anggota Basarnas, BPBD, TNI-Polri, dan relawan, sudah dikerahkan ke lapangan untuk mengoptimalkan pencarian korban. 

Selain itu, anjing pelacak (K9) milik kepolisian juga diterjunkan untuk membantu personel melakukan pencarian korban. Bergas mengungkapkan, sebanyak 25 ekskavator sudah turut dioperasikan. "Tapi operasionalnya bergerak secara bergantian ya, melihat kondisi medan terlebih dulu," ujarnya. 

Bergas mengatakan, sejak pencarian korban hilang dimulai, tim SAR gabungan biasanya memulai operasi pukul 07.00 WIB hinga 17.00 WIB. "Tapi hari ini tadi dicoba untuk beroperasi dari mulai pukul 06.00 WIB sudah start engine alat berat. Harapannya nanti bisa berhenti pukul 18.00 WIB," ucapnya. 

Menurut Bergas, pasokan logistik untuk keluarga terdampak longsor, termasuk personel yang terlibat operasi SAR, sudah tercukupi. Bantuan logistik datang dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Sosial. 

 

Longsor di Dusun Tarukahan dan Cibuyut terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam. Bergas mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, sebelum longsor, terjadi retakan di bukit tanah yang berada di dekat kedua dusun tersebut. 

"Kemudian terjadi longsor sedikit, tidak terlihat. Kan sempat terjadi hujan deras, nah longsoran sedikit atau retakan ini kemasukan air yang mungkin cukup masif, yang akhirnya menciptakan sliding. Jadi longsor ini longsoran sliding," kata Bergas ketika diwawancara pada Jumat (14/11/2025). 

Dia mengungkapkan, berdasarkan data historis BPBD Jateng, bencana longsor di Desa Cibeunying baru pertama kali terjadi. "Daerah ini termasuk baru kali ini terjadi longsor," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement